Ivi telah selesai mempacking pakaiannya di dalam tas. Bertepatan dengan itu, Adzan dzuhur berkumandang..
"Pas banget udah adzan.. sekalian deh bersih-bersih terus sholat.." ucap Ivi pada dirinya sendiri.
Ivi lalu membersihkan dirinya.
Sementara di lain sisi, Erlan benar-benar merasa senang dan puas di ruang kerjanya. Ia lalu menghubungi Viko.
"Halo ko.. Gue udah berhasil membujuk Relivia untuk pergi ke America besok." ucap Erlan.
"Syukur deh bos kalau begitu.. Gimana caranya bos bisa bujuk Nona untuk ke sana?" tanya Vuki dari seberang telepon.
"Gue ngarang cerita aja soal masa lalu dia dan ternyata dia luluh. Setelah itu gue pura-pura bahas soal pekerjaan gue kalau besok gue harus pergi ke America dan menginap.. Ya gue iseng buat ajakin dia dan ternyata dia mau.. Pokoknya setelah sampai di sana nanti, gue gak akan pernah membiarkan Relivia kembali ke sini.. Gue akan membuat Relivia stay di sana bersama gue lalu kami akan menikah." ucap Erlan dengan senyum miring.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com