"Kenapa kita harus menyukai mereka? Kita bangsawan! Tidak pantas dekat dengan Rakyat jelata!"
Lelaki tua dengan sedikit keriputan di wajahnya itu tertawa dengan suara yang begitu berat mendengar cucunya protes di pangkuannya. Di depan api unggun, kedua cucunya berada di pangkuannya, walau salah satu dari cucunya tertidur dan satu ya lagi melayangkan protesnya saat diberi nasehat karena sebelumnya cucunya yang memiliki rambut pirang pendek bertengkar dengan anak dari golongan rakyat jelata.
"Kamu tahu, Celica … walaupun kita bangsawan, kita tetap tidak bisa apa-apa jika tidak ada mereka. Hormati mereka walau gelar mereka dibawah kita."
"Tapi, mereka itu kotor!"
"Bagian mananya?"
Cucunya langsung terdiam mendengarkan pertanyaan yang terdengar begitu lembut ditelinganya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com