KANYA
________
"Mau apa?"
Aku bertanya pelan. Ujung mataku melirik Silvi yang masih tampak sibuk di depan laptop.
"Jemput kamu, Sayang. Mumpung aku pulang sore. Kamu pulang pukul empat, kan?"
"Lima sore, ada lemburan 1 jam."
"Oke, aku jemput, ya. Kirim alamatnya via WA."
Panggilan lalu Naren putus begitu saja. Aku menatap kesal benda persegi di tanganku. Apa yang harus aku jawab kalau Silvi tanya macam-macam?
"Bagaimana, Kanya?"
Aku terkesiap dan segera menoleh ke pintu saat suara Mas Bari terdengar. Entah dia dari mana dan tiba-tiba saja membuatku kaget. Ini pasti karena aku kebanyakan melamun.
"Apanya, Mas?" Wajahku pasti terlihat bodoh sekarang.
"Logo yang gue minta. Cuma gambar lo yang belum gue terima."
Aku meringis. "Sori, Mas. Lupa, gue kirim sekarang, ya." Kerjaan tadi sedikit keganggu karena Naren menelepon.
"Kenapa sih lo? Bengong aja dari tadi," tegur Silvi membuatku menoleh dan nyengir.
"Nggak apa-apa kok."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com