Malam terasa dingin, angin membawa hawa dingin semakin menghujam ke dalam tulang. Liffi mendekap erat lengannya saat masuk ke dalam tenda.
Gaun basah yang dikenakannya memang semakin membuatnya membeku kedinginan. Beruntung Sadewa membawakan baju ganti selama mereka berlatih di tempat ini.
"Kau kedinginan?" Sadewa memeluk Liffi dari belakang. Tubuhnya yang tinggi besar dan kekar membuat tenda itu terasa sempit.
"Iya, dingin sekali." Liffi mengangguk.
Sadewa membantu Liffi melepaskan tali yang mengikat gaun pada punggungnya, kemarin Nakula yang memasangnya, dan kini Sadewa yang melepaskannya.
"Bisa kau pegang rambutmu, Liffi?" Sadewa menyibakkan rambut Liffi ke atas karena rambut itu terus menyangkut pada kait gaun. Liffi menurut, ia mengangkat rambutnya sementara tangan Sadewa bergerak lincah melepaskan kait demi kait.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com