webnovel

--Chapter 126--

"Lari yang gua makshud adalah lari dari kenyataan, mencoba menyangkal garis takdir yang udah di tetapkan. Menyangkal perasaan yang sudah diberikan oleh semesta. Sedangkan kata pergi, yang artinya gua pamit, begitu loh," ucap Amel. Devin mengangguk anggukan kepalanya paham.

"Paham paham," jawab Devin. Amel mengangguk sekali lalu mulai membolak balikan lembaran lembaran bukunya.

"Eh iya, gua lupa mau bilang ini sama lu," ucap Devin tiba tiba yang membuat Amel memberhentikan kegiatannya untuk membolak balik lembaran kertasnya.

"Ngomong aja," ucap Amel. Devin menghela nafas lalu tersenyum ke arah Amel.

"Gua udah ada calon," ucap Devin sambil melihat reaksi Amel. Amel hanya diam dengan menunjukan mata polosnya.

"Terus?" Tanya Amel. Devin terkekeh lalu mencium kening Amel.

"Gua mau nikah, sebulan lagi," ucap Devin. Amel mengelus perut perutnya dengan sesekali ada tendangan. Amel tersenyum lalu memeluk Devin.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo