Rena tidak bisa fokus pada film yang sedang berputar di televisinya, karena Doni-sepupu sekaligus kekasihnya itu terus menaruh kepalanya di bahu Rena. Padahal Rena sudah berulang kali menyingkirkan kepala Doni dari pundaknya. Bisa gawat jika ayah dan bunda Rena pulang dan melihat posisi mereka yang seperti ini. Bisa terjadi perang dunia ke empat. Yang ke tiga sudah terjadi kemarin.
"Doni, ada bantal di situ. Lagian kamu ngapain sih di rumahku malam-malam." Kesal Rena sambil menyingkirkan kepala Doni dengan tenaga yang sedikit lebih kuat.
"Kan aku capek kerja Ren. Mau istirahat." Rena menghela nafasnya sabar.
"Nanti kalau ayah pulang terus lihat kamu bahaya Doni, kamu mau kita pisah?" Rena mengulum senyumnya saat wajah Doni memucat. Sepertinya ancaman Rena kali ini ampuh untuk Doni.
"Ya enggak mau Ren."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com