"Kamu kapan siap aku lamar Ly?" Lily tersedak oleh boba yang di minumnya. Memang minuman ini tidak lagi menjadi viral seperti dulu, tapi Lily tetap menyukainya. Angkasa benar-benar ingin membuat Lily jantungan.
Saat ini Angkasa sedang menemani Lily duduk di sebuah terminal, Angkasa berniat mengantar kepergian Lily. Sekarang Lily sedang menanti rekan-rekan setimnya yang belum datang dan Angkasa malah memberinya kejutan.
Dengan sigap Angkasa membantu Lily dengan menepuk-nepuk punggungnya, lalu memijat pelan tengkuknya. Berharap boba yang tersangkut di tenggorokan Lily segera keluar. Namun bukan keluar, Lily menelan boba yang tersangkut itu bulat-bulat.
Lily melirik Angkasa yang duduk di sampingnya dengan takut-takut. "Memangnya kamu mau lamar aku?"
"Iya, kalau kamu siap. Biar bisa lanjutin yang semalam." Sekali lagi Lily tersedak, namun kali ini tersedak oleh air liurnya sendiri. Beruntung sedetik setelah itu, Lily melihat teman-teman rekan setimnya datang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com