Dengan kalut Sindi pergi ke sebuah salah satu mini market dan membeli sebuah alat penguji kehamilan. Lengkap dengan jaket berhodie dan masker yang menutupi wajahnya, Sindi tidak mungkin membiarkan managernya yang pergi. Ini bukan tugasnya.
Dengan asal Sindi membanting pintu kamar mandi untuk menutupnya. Tak butuh waktu lama, Sindi bisa melihat hasil dari alat itu.
Dua garis.
Sindi menutup mulutnya yang menganga lebar akibat terkejut dengan tanda yang di lihatnya. Ini semua berawal dari kecurigaannya tentang menstruasi yang tidak kunjung datang.
Tubuh Sindi luruh ke dinginnya lantai kamar mandi, air matanya turun bersamaan dengan isakan tangisnya. Berusaha menahan suara tangis Sindi bangkit dan menyiram wajahnya sendiri dengan shower, untuk menyadarkan dirinya dari kegilaan ini.
Sekarang Sindi harus bagaimana?
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com