Tidak terasa, sudah seminggu ini Panji tidak datang ke rumah lagi. tanpa disadari Panji, Arini telah menunggunya sejak kemarin. Tapi sampai sekarang belum datang juga. Andai saja dia punya handpone pasti dia bisa menelepon Panji. Itupun kalau dia berani.
Memang sejak Panji pulang itu, Arini merasa ada yang aneh padanya. Dia terus memikirkan keadaan Panji tanpa henti. Entah apa yang sebenarnya terjadi pada ayah dari anaknya itu.
Bi Sumi juga merasa heran. Tidak biasanya Panji hilang tanpa kabar seperti ini. Kalau tidak datang ke rumah pasti majikannya itu akan bertanya-tanya mengenai keadaan rumah. Tapi sekarang ini malah tidak sama sekali.
"Kenapa dia sampai sekarang tidak pulang."Arini menatap keluar jendela. Kebetulan kaca jendela kamarnya langsung menghadap pagar depan rumah Panji. Dia sangat berharap pintu pagar terbuka karena Panji datang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com