Prolog (Inti cerita)

"Tidak lama terdengar suara pecahan beling yang nyaring bunyinya . Bahkan pecahan beling itu di banting beberapa kali. Tak lama kemudian terjadila perkelahian hebat yang mengejutkan anak yang berumur 9 tahun sedang menyaksikan pertengkaran orang tuanya.

Disana terdapat seorang pria dan wanita sedang beradu mulut. Mereka bertengkar lalu si pria ini tak main-main menampar wajah wanita ini bahkan tubuh wanita ini lebam-lebam akibat pukulan nya. Anak cowok yang tak jauh dari keberadaan orang tuanya itu menanggis tersedu-sedu melihat ibunya dipukuli oleh ayahnya sendiri.

Lari sekuat tenaga nya mendekati ibu nya yang sudah tersungkur di lantai dengan menahan rasa skitnya. Sang ibu pun memeluk putra semata wayang nya. Ia menghapus air mata sang anak lantas berkata"Jangan menangis. Ntar gantengnya hilang. Ibu baik-baik saja, gak usah khawatirkan ibu" anak cowok itu lantas mwnahan tangisan nya. Ia menangguk membalas perkataan ibunya."