Lova terdiam. Tak langsung menjawab. Lova menatap tepat di mata Axel yang sedang menatapnya juga dengan gelisah. Pandangannya turun ke arah kedua tangan Axel yang berada di atas perut laki-laki itu sedang saling menggenggam. Lova menggenggam erat kedua tangan Axel. Senyum kecilnya terbit ketika merasakan hawa dingin di kedua tangan laki-laki itu.
Lova menaikkan pandangannya pada wajah Axel. "Lova gak pernah ninggalin Axe, by the way. Justru Axe yang selalu tinggalin Lova. Walaupun ... dulu emang Lova yang pertama minta putus duluan. Apa gak seharusnya pertanyaan itu yang Lova tanyain ke Axe?"
Axel menghela nafas pelan. Membenarkan ucapan Lova dalam hati. Axel mengalihkan pandangan pada langit-langit kamar apartemennya. "Maaf. Gak tahu kenapa, aku ngerasa insecure. Aku ngerasa gak cukup baik buat kamu. Sementara di luar sana banyak cowok yang lebih baik dari aku dan lebih pantes buat kamu, my Lov."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com