Lova menoleh ke belakang, memperhatikan Lucas yang sedang berdiri dengan tas berisi keperluan Ali tersampir di bahu kanan dan masing-masing tangan memegang bagian ekor kuda-kudaan yang menjadi tempat duduknya dan Ali. Pandangan laki-laki itu beredar ke sekeliling komedi putar atau yang biasa disebut carousel.
Lova berpaling pada Ali. Senyumnya mengembang ketika melihat adik dari Abdul yang sedang duduk di atas kuda-kudaan, yang ada di sampingnya itu dengan kedua tangan memegang tiang besi pancang penahan. Wajah Ali terlihat sangat senang.
Lova dengan sigap menangkap salah satu tangan Ali ketika melihat gelagak bocah kecil itu yang akan berdiri. "Duduk yang baik, adek Ali. Jangan berdiri gitu. Nanti jatuh. Kalau jatuh?"
"Beldalah. Sakit. Ali light, Kakak plincess?" tanya Ali sambil mengangkat kedua alisnya naik dan mata membulat.
Lova tertawa kecil. "Yah. Ali is right." Lova mengangguk. "Pinternya ... Adeknya siapa, sih ini ...?" kekeh Lova sambil mengacak pelan rambut Ali.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com