Lampu-lampu di ruang teater sudah di matikan semuanya. Hanya tersisa satu lampu yang menyorot langsung ke arah layar, yang kini sedang menayangkan iklan sebelum film benar-benar diputar. Lova masih asik dengan popcornnya hingga suara rengekan manja terdengar di telinganya membuatnya berhenti memasukkan satu butir popcorn ke dalam mulutnya.
"Sayang ... Kenapa jadi nonton horror? Aku ajak kamu nonton romance lho, sayang. Aku takut tahu ..."
Kening Lova mengerut mendengar rengekan itu. Lova menjauhkan tangannya yang membawa popcorn dari depan bibirnya. Kembali memasukkan berondong jagung manis itu ke dalam tempatnya. Lova memegang kotak popcorn dengan kedua tangannya.
"Ssst! Jangan bacot."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com