Manggala menghela nafas lelah ketika Lova sudah beberapa kali tak menghiraukan panggilannya. Gadis itu tenggelam di dalam lamunan. Manggala menghampiri Lova yang sedang duduk termenung di piano stool menatap kertas partitur dengan tatapan kosong.
"Lova?" panggil Manggala lagi dan dengan sengaja menepuk bahu Lova pelan.
"Eh?!" Lova berjengit kaget. Langsung menoleh ke arah Manggala yang sudah berdiri di sampingnya, entah sejak kapan. "Iya. Kenapa, Kak?"
Manggala duduk di samping Lova membuat gadis itu reflek sedikit bergeser. "Kamu lagi mikirin apa, hm? Kakak panggil-panggil diem aja."
Lova tersenyum tipis sambil menatap Manggala tidak enak. "Maaf ya, Kak. Aku lagi gak ada mikirin apa-apa kok, Kak." jawab Lova sambil menoleh ke arah depan. Tangan kanannya terulur membalik lembar partitur.
Manggala menghela nafas pelan. "Kamu udah fix, mau bawaain dua lagu itu, Va?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com