"Izinkan aku untuk bisa bertemu dengan Lia, Pa. Sudah hampir seminggu Rizki belum bertemu dengan Lia. Lia hanya ingin memastikan bagaimana kabarnya."
Rizki sedari tadi terus saja mengucapkan nama Lia. Dia benar-benar ingin bertemu dengan wanita itu agar semua rasa sakitnya bisa terobati.
Sang ayah tidak bisa berbuat apa-apa selain menyetujui keinginan anaknya. Dia meminta kepada Rizki untuk segera sembuh karena besok mereka akan pergi ke rumah Lia.
Betapa bahagianya Rizki saat mendengar kabar itu. Dia benar-benar percaya bahwa ayahnya sudah menyetujui hubungan mereka.
"Iya, pa. Rizki pasti sembuh dan besok kita akan ke rumah dia bersama Tiara. Ya?"
Tiara mengangguk kecil sambil tersenyum. "Baiklah."
...
Semburat pagi menyiratkan sebuah kebahagiaan.
Wajahnya terbayang-bayang pada sosok jenaka yang sering dia ukir namanya di atas senja.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com