"Kamu beneran pergi sama Erik nanti?" tanya Naomi.
Gue mengangguk. "Iya, gue juga udah bawa baju ganti kok."
"Peter udah tau belum?" tanya Jean.
Gue meneguk es teh manis. Lalu memutar pandangan ke meja yang berada ga jauh dari tempat gue berada. Meja Pete. Kami sekarang emang lagi istirahat, makan di kantin.
"Kenapa juga Pete harus tau?" Gue bertanya balik.
Kan bener. Pete emang ga punya hak apa apa. Dia ga ada keperluan apa apa untuk tau hal ini.
"Tapi gue lihat dia suka sama lo. Lo ga mau kasih dia kesempatan lagi gitu?" tanya Jean.
Gue berdecak pelan. Jean kayanya termasuk tipikal manusia labil.
"Lo yang kemaren nyuruh gue buat kasih kesempatan ke Erik. Sekarang lo malah nyuruh gue sama Si Pete itu?"
Jean cuman masang cengiran kuda.
"Tapi menurut aku Cillya emang lebih cocok sama Peter ah! Kalau Erik, agak gimana gitu deh menurut akuh," sambung Naomi.
"Gue lagi mau move on, ga usah ganggu lo pada," balas gue dengan bercanda.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com