"Kenapa lu nangis lagi?"
Eh? Kok kaya ada yang ngomong ya?
Gue langsung menoleh ke sumber suara, dan mendapatkan Carol di sana. Astaga, bikin kaget aja.
Tangan gue buru buru menghapus bercak air mata gue. Lalu gue tersenyum kikuk.
"Gua boleh duduk di samping?" ijin Carol.
"I-iya. Duduk aja."
Carol tersenyum teduh. "Kenapa? Peter lagi?" tebak Carol, benar seratus persen.
Gue mengangguk kecil sebagai jawaban.
"Lu di apain lagi? Mau cerita?" tawar Carol lagi.
Gue tersenyum kecil.
Carol baik banget..
Tapi sayangnya, semuanya udah terlambat. Perasaan gue sekarang udah berubah. Gue sendiri heran, kenapa detak jantung yang dulu selalu berdetak kencang waktu deket sama Carol, sekarang harus gue simpen buat Pete.
Ternyata hidup selucu ini ya? Ketika gue yang ada waktu Pete sedih, tapi ternyata da cewek lain yang diam di hati Pete. Lalu sekarang, ketika gue lagi sedih, selalu aja ada Carol yang datang buat hibur gue. Tapi sayangnya, malah Pete yang udah bertahtah di hati gue.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com