"E-eh engga Pak. Kami ga pacaran Pak," ucap gue gelagapan. Lalu menyenggol Pete, "Ya kan Pete, kita ga pacaran?"
Gue melirik tajam ke Pete, menyuruh dia untuk ngomong juga. Baru aja Pete membuka mulutnya sedikit, tiba tiba Pak Maman udah duluan nyelonong.
"Ga udah bohong. Saya juga sudah mendengar dari anak anak. Cillya, jujur bapak kaget. Kamu kenapa belakangan ini nilai turun, lalu sekarang kamu kedapatan pacaran saat masih jam sekolah. Intinya kalian berdua telah melanggar aturan sekolah," kata Pak Maman dengan tegas. Menatap gue dan Pete secara bergantian dengan sorot elangnya.
Mata gue semakin melotot. Gue ga pacaran ama ni cowok anjir!
"Jangan diulangi lagi. Kalian saya hukum menyiram tanaman di sekolah ini saat pulang sekolah," ucap Pak Maman dengan tegas."Kenapa kalian masih di sini? Ke lapangan sekarang!" suruh Pak Maman dengan serius, membuat gue dan Pete segera berjalan cepat ke lapangan.
# # #
Sesampainya di koridor dekat lapangan, gue menatap Pete tajam.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com