webnovel

31

POV Orang Ketiga

"Jadi apa yang kau inginkan nona penyihir pirang?"

Dugaan Nightingale benar, pria di depannya benar-benar bisa melihatnya. Dengan putus asa dia melapaskan kekuatannya karena sudah tidak berguna lagi. Tepat setelah dia membubarkan kekuaran yang menyelimutinya agar tidak terlihat, tubuh Nightingale yang menggoda dengan rambut pirangnya memikat mata Eros. Melirik sedikit Nightingale dapat melihat bahwa Eros sedang menatapnya dengan tatapan panas. Namun bukannya merasa jijik, dia malah merasa malu.

'Ada apa denganmu Nightingale, apa kau jatuh cinta dengan pria ini ?! Tenang-tenang, aku harus tenang , aku disini untuk misi, untuk kepentingan saudari-saudari ku' Nightingale mulai menarik nafas untuk menenangkan dirinya tanpa menyadari bahwa Eros berjalan mendekat. Baru ketika Eros setengah jalan Nightingale menyadari bahwa ada yang mendekat.

Melihat bahwa itu Eros, dengan reflek cepat Nightingale mengeluarkan belati dari kantongnya dan menodongkannya kepada Eros.

"J-jangan mendekat!" Nightingale tidak tahu mengapa dia harus gugup, tapi yang lebih penting adalah tidak membiarkan Eros mendekat padanya. Namun karena jarak mereka yang semakin dekat, Nightingale juga jadi lebih bisa melihat wajah Eros yang sangat tampan.

'A-ada apa dengan pria ini, bukankah dia sangat tampan ! Apa dia masih manusia ?! Ditambah dengan alat nya yang besar-' Nightingale tidak bisa meneruskan pikiran karena tubuhnya entah bagaiman menjadi semakin aneh.

Eros menyadari perilaku aneh Nightingale tapi tidak berkata apa-apa.

"Baik-baik aku tidak akan mendekat. Tidak usah gugup aku bukan musuhmu."

Baru ketika Eros berbicara Nightingale mulai kembali dari lamunannya dan mulai serius juga dengan semburat merah di pipinya, tapi wajah seriusnya itu hanya sesaat sampai dia melihat sesuatu yang sangat tidak mungkin.

Eros yang lelah karena telah berolahraga dengan beberapa ibu rumah tangga, ingin segera istirahat namun disini dia, dihadang oleh penyihir pirang cantik. Dia ingin segera duduk, tapi penyihir pirang di depannya tidak memperbolehkan dia untuk mendekat. Menghela nafas Eros hanya bisa menarik sebuah sofa dari inventarisnya. Benar saja hal ini membuat penyihir pirang itu kaget dan syok.

"B-bagaimana kau melakukan itu ?!" Nightingale berdiri dengan kaget.

"Tenang nona untuk saat ini lebih baik kau tenang. Aku akan menjawab semua pertanyaan mu, tapi jika boleh akan lebih baik jika kamu memperkanal diri telebih dahulu." Eros berkata lembut dengan senyum menawannya.

Melihat senyum indah dan menawah Eros, jantung Nightingale mulai berdetak lebih cepat dari biasanya. Dia tahu bahwa berlama lama dengan Eros akan membuat semuanya diluar kendali. Menenangkan diri, Nightingale mulai duduk kembali.

"K-kau benar, aku tidak melihat niat bermusuhan darimu. Jadi izinkan aku memperkalkan diri, aku adalah salah satu anggota dari Witch Cooperation Association, Nightingale" Nightingale memperkenalkan diri dengan sopan tapi masih terlihat sedikit kegugupan dari nada suaranya.

Tidak seperti biasanya dimana Nightingale sangat acuh dan angkuh, tapi berkat aura Eros ditambah ketampanannya yang menentang surga membuat jati dirinya sebagai perempuan nyaman disampingnya, yang bahkan membuatnya takut.

"Salam kenal Nightingale, Aku Eros, bisa kau lihat aku pemimpin dari Misty City."

"Misty City?"

"Ya benar Misty City, nama kota tempat kau berada sekarang."

Nightingale melihat bahwa karena kota ini berada di dalam Misty Forest tidak aneh menamainya Misty City. Tapi dia kesini tidak hanya untuk mengetahui nama kota ini saja.

"Maaf Tu-"

"Cukup panggil saja Aku Eros, aku tidak biasa dipanggil dengan honorifik oleh selain para pengikutku."

"B-baik Eros, pertama aku ingin bertanya kota apa ini ? Kenapa kau menampung penyihir disini ? Apa kamu tidak takut gereja menyerang kota ini?" Nightingale awalnya akan bertanya mengapa Eros bisa memiliki kekuatan menarik benda dari kekosongan seperti sihir, tapi dia paham prioritasnya sekarang.

"Hmm jika kau bertanya mengapa akau membangun kota ini ? Aku akan menjawab itu karena kebetulan."

"Kebetulan?"

"Benar awalnya aku hanya menjadikan hutan ini tempat persembunyian dengan Anna, kau pasti sudah mengetahui Anna. Dia seorang penyihir yang akan di eksekusi oleh Pangeran Ke empat sebelum aku menyelamatkannya. Namun setelah beberapa bulan kota perbatasan hancur dari para pengungsi pindah ke tempat persembunyian kami, dengan syarat tidak boleh ada diskriminasi baik manusia biasa atauapun terhadapt penyihir"

Nightingale yang mendengar penjelasan mau tak mau menahan nafas.

"Apa kau tidak takut bahwa para warga akan memberontak dan tetap mendiskriminasi penyihir ?"

"Kekekehe aku tidak takut, jika mereka menentang aku tinggal menebas mereka saja atau mengusir mereka dari sini. Lagi pula aku lebih kuat dari mereka semua"

Mendengar ocehan sombong Eros, Nightingale tidak membantah karena dia dapat merasakan bahwa Eros kuat, mungkin lebih kuat dari yang dia bayangkan.

"Aku melihat kau melatih warga pria untuk menggunakan pedang dengan teknik aneh, untuk apa itu ? Apa kau berusaha membangun kekuatan untuk memulai perang ?"

"*sigh* Aku tidak ada niatan untuk memulai perang karena dengan kekuatanku saja, aku bisa memusnahkan satu negara, tida, satu benua pun aku bisa. Aku tidak sombong, hanya saja kau belum mengenalku. Dan alasan ku untuk melatihan beberapa 'samurai' ini sebutan untuk ksatria yang kau lihat dengan baju aneh, tujuannya adalah untuk membuat mereka mempunyai tempat di dunia berbahaya ini"

"Tempat kau bilang ? Lalu apa hubungannya tempat yang kau maksud dengan 'samurai' ini ?"

"Kau tahu ? Alasan sebenarnya para warga dan kerajaan takut akan penyihir itu karena mereka takut akan kekuatan mereka. Sudah sifat alami manusia untuk takut terhadap sesuatu yang tidak mereka ketahui. Maka aku ingin mengajarkan sesuatu yang dapat menenangkan ketakutan meraka dan memberikan mereka harapan atas kekuatan penyihir. Intinya aku berharap hari dimana penyihir seperti kalian tidak perlu sembunyi dan para warga tidak takut dengan kalian karena mereka mempunyai kekuatan untuk memenangkan rasa aman diri mereka"

Nightingale kagum dengan impian Eros, tapi bukannya merasa bahwa impian Eros bodoh entah kenapa dia percaya bahwa hari itu akan terjadi dengan bantuan Eros.

"Oh satu lagi, aku akan memproklamirkan diri sebagai Raja Penyihir mulai sekarang. Jadi sampaikan pada ketua organisasimu aku akan menyambut kalian semua jika kalian ingin begabung dengan kami. Untuk hari ini begitu saja, aku ingin tidur"

"T-tunggu aku bel-" Nightingale tidak bisa menyelesaikan perkataannya karena apa yang dia lihat selanjutnya adalah sebuah pemukiman hancur

"Kota Perbatasan" Dia bergumam.

Dia tidak tahu bagaimana dia berpindah tempat sejauh ini, tapi yang jelas dia sadar bahwa dia menghadapi monster dengan kulit manusia.

"Tapi untuk saat ini aku akan meyakinkan Cara dan yang lainnya untuk mengikuti Eros, aku yakin dengan berada dibawah sayapnya kita bisa selamat dari penderitaan kita selama ini. Aku yakin!" Nightingale tidak tahu darimana keyakinan itu berasal, tapi dia mempercayai intuisinya. Dan terlebih lagi.

"Aku ingin tahu apa aku bisa melihat wajah tampannya lagi,uhk"

...

..

.

Keesokan harinya Eros bangun dan meregangkan tubuhnya siap untuk melaksanakan aktivitas pada hari ini. Dia juga menghubungi Gabriel di Dunia Surgawi untuk mendengar kabar disana, yang Gabriel jawab dengan tidak ada masalah berarti. Gabriel hanya mengeluh bahwa dia telah menrindukannya dan bukan hanya Gabriel tapi juga semua istri dan anak-anaknya. Mendengar itu Eros hanya bisa terkekeh, berjanji bahwa dia akan mengunjungi mereka nanti dan memberikan cinta pada mereka semua, Eros memutuskan panggilan.

*tok*tok*tok*

"Masuk"

Pintu terbuka dan menampilak sosok mungil Anna dengan pakaian maid merahnya.

"Selamat pagi Eros" Anna membungkuk sedikit dengan semburat pipi merah ketika dia melihat bahwa Eros sedang mengganti baju. Melihat sosok tubuhnya telanjangnya Anna tidak bisa tidak mengagumi sosoknya, bahkan daerah bawahnya juga mulai jujur dengan adanya sedikit kebocoran disana.

"Jangan malu ini bukan pertama kalinya kau melihat tubuhku, bahka kau sudah melihat-"

"Aaaa jangan bicarakan itu, jangan bicarakan itu" Anna berlari untuk menutup mulut Eros agar tidak menyebutkan hal memalukan itu.

Namun Anna tidak menyangka bahwa dia akan di peluk dan diletakkan di pangkuannya. Daerah bawahnya yang sudah basah menjadi lebih basah hanya dengan adanya tonjolan besar yang menekan celahnya.

"Mmhh ada apa denganmu? bukankah kamu sangat bersemangat hari ini Anna?" Eros berkata sambil mengecup dan menggigit leher putih Anna. Tidak lupa tangan Eros mulai merayap ke selangkangan Anna ibaratkan ular yang akan memangsa mangsanya.

"Mmhhh ~ E-eros kita tidak, Ahnnnn~~"

"Tidak, mungkin aku tidak punya waktu untuk memakanmu sekarang tapi aku punya waktu untuk mengeluarkan bendungan yang sudah kau tahan dari tadi"

"T-tidak jang- Ahnnnnn~ A-aku .....cummmmm!!!"

Eros dan Anna terus melanjutkan kegiatan mereka tanpa mengetahui bahwa mereka lupa merapatkan pintu dan membiarkan celah terbuka.

"A-apa yang Anna dan Kakak Eros lakukan ? Anna mengerang keras tapi dia tidak terlihat kesakitan, a-aneh daerah itu terasa gatal, aku ingin menggosoknya. T-tidak bisa disini, aku harus pergi ke kamar mandi"

Nana yang telah mengintip tadi mulai berlari karena entah bagaimana tubuhnya mulai panas dan daerah itunya menjadi gatal. Dia hanya punya satu tujuan saat ini yaitu untuk menggaruk daerah gatalnya !!

Siguiente capítulo