Selamat membaca
°•°•°
Kedua matanya masih tertutup rapat dengan senyum cerah di bibir yang melebar. Tapi, tangan kirinya yang tiba-tiba melayang membuatku diserang kebingungan. Setelahnya, jeritan kencang nan panjangku lolos begitu saja, "SEAAAN...!" Kepalaku dibekap oleh ketiak yang berbalut seragam serta jaket gelap yang dipakainya. Bisa didengar, suaraku teredam kemeja putih itu.
Kekehan santai yang keluar dari mulut lelaki di sebelah kananku ini, membuatku bertambah-tambah kesal saja. "Udah... ayo! Kita pulang...!" serunya masih mengapit kepalaku, namun tubuh kami mulai beranjak dari bangku.
"LEPAS!" protesku sambil mencubit pinggang kanan Sean menggunakan tangan kananku. Rintihannya terdengar lalu mendesah pelan, aku tahu pasti karena Sean tengah merasa kesakitan. "Lebay!" sindirku kemudian.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com