webnovel

story dua puluh tujuh

"Emang ada apa?" Deren bertanya melalui telfon pada Callista.

"Ada cowok yang katanya dia gantiin kamu sementara selama kamu di luar kota..."

"Ha? Aku gak minta di gantiin...namanya siapa?"

"Adhitama Alvano kalo gak salah..." Callista mencoba mengingat.

"Ha? Masa iya?" suara Deren terdengar terkejut.

"Iya...kamu kenal?"

"Iya...dia temen aku...yaudah aku tanya dia dulu...nanti lagi ya..."

"Iya..." Callista lalu menutup telfon nya.

"Ra!!" Karina memanggil Callista dari depan tv.

"Apa lagi sih si monyet!" Callista membanting hape nya ke kasur dan bangkit menuju sumber suara.

"Apaan?" Callista bertanya dengan nada kesal.

"Aelah ga bisa sans" Karina melirik ke Callista.

"Yaudah apa?" Callista menghela nafas.

"Nonton konser yuk?" Karin tersenyum lebar.

"..." Callista hanya diam.

"Ayo..." Karina dengan wajah sok imut nya.

"Gak" Callista hampir kembali ke kamar.

"Gua pinjemin mobil gua bisa lo pakai kapanpun selama dua minggu!" Karina berteriak.

Callista berhenti...lalu membalikkan badan.

"Did I hear wrong? I like our deal!" Callista tersenyum lebar.

"Ehh...enggak...salah!" Karina terlihat kebingungan.

"Oke! Kapan, dimana, gua bakal siap-siap...gua suka kesepakatan itu!" Callista menjentikkan jari nya dan mengedipkan salah satu matanya.

"Enggak gitu..." Karina merengek.

Tapi Callista hanya berjalan santai menuju kamar nya.

*

"Ra...gua pengen deh gantian posisi sama lo...biar bisa mandangin idoy..." Karina tersenyum menatap Alvano yang fokus bekerja.

"Idoy? Siapa?" Callista mengerutkan kening.

"Doi doi! Elah lo gak gaul lo ah!" Karina berdecak.

"Ohh...Alvano?"

"Yaps!"

"Udah...terima kenyataan aja kalo lo itu bagian akuntansi! Jadi ber syukur aja oke? You okay?" Callista tersenyum.

"Bangke lo ah" Karina bangkit lalu keluar dari ruangan Callista.

Callista hanya terkekeh.

*

"Ahh...gua bosen di indonesia...pengen ambil cuti terus liburan ke AS, Singapore, Australia, Korea, Jepang, China..." Karina membayangkan sambil meminum es nya.

"Bermimpilah yang tinggi...asal jangan sampai jatuh..." Callista tersenyum.

"Lo gak bisa ya nyenengin gua sehari aja..." Karina agak jengkel.

"Gak...gua suka liat orang susah..." Callista menahan tawa.

"Gua lebih suka liat lo nangis" Karina lalu pergi.

"Lah...ngambek" Callista tertawa puas lalu menyusul Karina.

"Sans aja kali ahh...gausah ngambek kan!" Callista menaruh lengannya di bahu Karina.

Lalu Karina menepisnya.

"Bodo amat" Karina berjalan semakin cepat.

*

"Brak!" Alvano mukul meja dengan tangannya hingga Callista kaget.

"Gimana sih kamu?! Kamu seharusnya bisa narik para klayen buat bekerja sama dengan kita!" Alvano membentak Callista.

"Kamu bisa kerja gak sih?!" Alvano menatap tajam Callista.

"Maaf...tapi saya udah berusaha..." Callista hanya menunduk.

"Berusaha kok masih gagal, pokoknya hari ini kamu lembur buat ngerjain dokumen satu tumpuk ini! Dan semua harus lengkap!" Alvano menyodorkan setumpuk dokumen itu dengan kasar.

Callista menghela nafas.

"Baik"

"Sana pergi! Bawa dokumen ini!" Alvano mengusir Callista.

Callista membawa dokumen itu ke ruangannya.

Alvano lalu keluar dari ruangannya.

"Mana bisa begitu...emang dia aja yang gak ngerti cara jadi direktur! Dia aja gak bisa bikin klayen nya nyaman ngomong sama dia! Mana gua lagi yang di salahin, di suruh lembur ngerjain satu tumpuk gini?! Gila dia!" Callista mengomel sambil mengetik di laptop nya.

Tiba-tiba ada telfon masuk.

Dari Deren...

"Deren? Ngapain dia telfon?" Callista lalu mengangkatnya dan menaruh hape nya di dekat laptopnya.

"Halo? Ada apa?" Callista masih fokus mengerjakan dokumen² nya.

"masih kerja ya?" Deren bertanya.

"Iya nih..."

"Besok aku udah pulang..."

"Kok cepet banget? Baru juga lima hari...katanya seminggu"

"Udah aku selesain semuanya jadi aku bisa pulang lebih cepat"

"Ohh...yaudah...hati-hati...mau aku jemput?" Callista fokus pada laptopnya.

"Gausah...ada supir aku..."

"Ohh...yaudah..."

"Kamu lembur ya?"

"Iya...ada beberapa dokumen yang salah"

"Alvano gak marahin kamu kan?"

"En-enggak"

"Boong...suara kamu aja gagap gitu...dia marahin kamu?"

"Enggak Deren..."

"Yaudah...kalo kamu capek gausah sampe lembur gak papa...nanti kamu ke capekan jadi sakit lagi..."

"Iya..."

"Yaudah...aku tutup telfonnya dulu ya...nanti aku telfon lagi..."

"Iya..."

Siguiente capítulo