Langkahnya terhenti ketika ia melihat seorang remaja berlarian ke arah tabrakan. Remaja yang ia sangat kenali. Itu adalah dirinya sendiri ketika masih SMA. Wajah yang penuh kekhawatiran dan ketakutan itu tak kuasa ia tatap. Remaja itu setengah menangis ketika menyaksikan tubuh Sari telah tergeletak bersimbah darah. Hafiz remaja kini sedang memangku tubuh kekasihnya yang telah sekarat tak mampu berkata. Dalam hati ingin sekali Hafiz menghampiri dirinya yang masih remaja itu. Namun, tidak mungkin ia akan berlanjut menghampiri nya. Selain karena hal itu akan sia-sia dan membuat masalah menjadi runyam, itu juga dilarang keras dalam aturan perjalanan waktu yang tertulis pada Kitab Buana Mapat.
Kedatangannya ternyata tak mampu mencegah sesuatu yang telah terjadi, waktu tibanya terlambat. Andai saja ia mampu mengendalikan waktu tujuannya supaya bisa datang lebih cepat, maka mungkin ia bisa mencegah kejadian itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com