"Terima kasih," ucap Huang Bao sekali lagi.
"Kalau begitu, mungkin ada baiknya aku pamit sekarang, Nak," tambahnya lagi beranjak dari kursi.
"Baiklah, Guru," balas Fu Xie Lan.
Huang Bao hanya mengangguk kemudian perlahan berjalan, melangkah ke arah pintu yang terbuka.
Namun kedua sosok itu tiba-tiba mematung di tempat, entah sejak kapan Gu Yi sudah berdiri di dalam ruangan, tepatnya di sebelah pintu, bersandar dengan hanya salah satu kaki yang menopang tubuhnya, kedua tanganya terlipat, bersedakap dada, nampak kedua matanya terpejam di balik topeng peraknya.
"Aku permisi," ucap Huang Bao kemudian keluar dari sana.
"Selamat malam, Guru," ujar Fu Xie Lan yang hanya mendapat anggukan dari pria tua itu.
Dan setelah melihatnya menghilang di ujung tangga, Fu Xie Lan berbalik dan menutup pintu kamarnya dari dalam.
"Apa urusanmu sudah selesai?" tanya Fu Xie Lan dengan langkah kaki menuju ke ranjang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com