Segera perasaan haru memenuhi dada Xue Ning, dan lainnya.
Kecuali dua orang, Gu Yi yang masih dengan tatapan dinginnya dan Fu Xie Lan yang sudah terkulai lemah tak sadarkan diri.
"Emm, kalian bangunlah," ujar Xue Ning.
Hanya berselang beberapa detik, dan beberapa orang belari ke arah mereka dengan langkah tergopoh-gopoh.
Mereka adalah pejabat istana.
Semuanya dengan ekspresi dan kebingungan yang sama.
Namun hal itu tidak berlangsung lama sebab beberapa orang maju dan menjelaskan semua yang terjadi.
"Jadi sekarang takhta kosong," ucap salah satu pejabat istana.
"Itu berarti kita harus mengangkat raja yang baru," timpal yang lain.
"Tidak perlu," suara dingin Gu Yi tiba-tiba terdengar. Meskipun mereka telah selamat dari bencana namun mendengar suaranya tetap saja membuat mereka merasa sedikit ngeri.
Mendengar suara pria bersurai abu-abu itu, semua orang diam mencoba menebak maksud ucapannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com