Melupakan peledakan tempat air, Luna dan Aodan akhirnya mengisi perut mereka yang kelaparan sepanjang pagi dengan kepiting besar yang dilumuri saus tiram, Luna menjilat sudut bibirnya, memang hal yang paling baik itu adalah makan enak di tempat yang indah.
Aodan dan Luna memilih tempat duduk yang paling pojok, di dekat pohon kelapa yang berhembus tertiup angin laut, di bawah kaki mereka ada pasir putih pantai yang bersih. Sangat nyaman dipijak, apalagi kalau mereka melepas sandalnya.
"Luna, apa yang ingin kau lakukan lagi setelah ini?" Aodan mengambil tisu dan menyeka sudut bibir Luna yang ternoda saus. "Mau jalan-jalan atau nonton? Sore ini katanya ada konser dari band Ibukota."
"Kita istirahat dulu." Luna meluruskan kakinya yang pegal, hampir seharian ini mereka bermain air, pinggangnya yang sudah sakit semakin sakit. "Lagipula konsernya sampai malam, kan? Kita ke sana malam saja."
"Oke ... terserahmu saja."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com