Aodan mendongak ke atas langit, perlahan-lahan menjatuhkan titik-titik api biru seperti serpihan debu yang berjatuhan ke atas tanah, berkelap-kelip seperti kunang-kunang yang menyala di tengah gelapnya malam.
"Aodan, Abigail …." Luna bergumam pelan dan mengarahkan jari telunjuknya pada sosok yang ada di atas tanah, ia sebenarnya masih sedikit takut dengan apa yang terjadi. "Dia ... mungkin masih bisa diselamatkan."
Aodan mengusap lengan Luna dan berjalan ke arah Abigail, menyentuh leher laki-laki itu dan ia masih bisa merasakan detak jantungnya, wajah Abigail pucat seakan tidak ada darah dalam tubuhnya.
"Abigail, kau baik-baik saja?"
Aodan dengan hati-hati memperbaiki posisi Abigail, sebenci apa pun ia pada Abigail, ia tidak benar-benar ingin membunuhnya dengan cara yang kejam.
Aodan justru sedikit terkejut karena ia pikir Abigail akan menghindari serangannya, tapi pada kenyatannya Abigail malah menyambutnya, seakan sengaja untuk mengakhiri dirinya sendiri.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com