(Rumah Citra)
Pagi hari ku berjalan dengan lambat, entah apa yang menjadi beban dalam fikiranku. Aku benar benar tidak yakin, apakah keputusanku untuk masuk ke sekolah ini adalah keputusan terbaik? Entahlah.
Sejak ujian testing hari pertamaku, aku tak bisa tidur dengan nyaman. Aku tidur setiap jam 4 pagi, entah kenapa setiap tidur mimpi buruk itu datang, seperti sebuah kenyataan bahwa aku benar benar berlari di lorong hanya untuk bisa keluar dari mimpi dan terbangun lagi.
Hal hal aneh terus datang menghampiriku, entah itu pertanda baik atau buruk seolah olah kejadian itu akan datang nanti di masa mendatang.
"Citra cepetan sarapan nanti kamu kesiangan"
"Baik mah", Akupun membawa tas sekolah dan duduk di meja makan.
"Makan yang bener, biar gak sakit" ucap Mamah.
"Hemmh" Akupun mengiyakan sambil menganggukan kepala.
Setelah sarapan Akupun berangkat ke sekolah.
Di lapang sekolah.
"Anak anak sekarang sekarang bapak akan mengumumkan perkelas. jadi yang namanya disebutkan harap berkumpul dengan teman teman kelasnya."
"Baik pak" ucap semua murid serempak.
Tak terasa, haripun semakin siang, akhirnya namaku dipanggil, lalu Akupun melirik teman teman sekelasku.
"Hai, gue Ratih yang kemarin minjem pulpen Lo"
"Citra, oh hai"
"Makasih banyak ya pulpen nya"
"Sama sama"
"Kamu punya temen satu sekolah sebelumya"
"Enggak" ucapku sambil menggeleng kepala.
"Kita sebangku yu nanti."
"Oke"
Tak membutuhkan waktu yang lama sepertinya Ratih orang yang sangat menyenangkan, dia selalu membuatku ketawa dengan tingkah konyolnya.
"Ci, ayo baris"
"Oke"
"Rumah Lo dimana Ci?
"Lumayan agak deket ko di Perum melati"
"Oh iya. Hah? yaa Lo deket kalau pakai mobil sendiri/ motor"
"Ckckck kamu dimana Ra?"
"Di perum Senayan"
"Deket juga, lumayan" jawabku
"Ya deket, tapi jauhan ke rumah Lo" ucap Ratih.
Di kelas
Aku dan Ratihpun tertawa bersama. Sambil nunggu materi selanjutnya, Akupun mencatat hal hal penting yang harus di catat pada materi sebelumnya.
"Ci, Lo gak apapa? Hidung Lo berdarah."
"Oh iya? mana?"
"Ini tissue" ucap Ratih
"Makasih" ucapku sedikit tak enak
"Akupun menengadahkan kepala sambil menutup mata dan menyumbat hidung dengan tissue"
Ku buka mata perlahan dilihat perempuan dengan wajah hancur menggelantung di dinding langit langit berpapasan dengan wajahku.
"Aaa.....Yaampun" ucapku sambil teriak.
Kaki ku gemetar
"Kenapa Ci?" ucap Ratih panik, dia segera mengelap keringat di wajahku dan memastikan aku baik baik aja.
"Ada apa?" tanya yang lain
"Gak apapa" ucapku. 'Bagaimana aku menjelaskannya' mereka pasti menertawakan ku dan mengira aku gila.
"Kak, disini ada yg sakit" ucap Ratih teriak keluar kelas
"Siapa?" kakak kelas itu menghampiriku dan membawaku ke ruang UKS.
"Ayo ke UKS de" ucap kakak kelas cowo itu
Akupun mengangguk mengiyakan.
Di perjalanan
"Dit, tunggu." Ucap salah seorang perempuan
"Ada apa?" ucap kakak kelas cowo
"UKS penuh, tapi ruang Guru kosong. Aku sudah minta izin jadi bawa Ade ini ke ruang Guru, tempatnya sudah disiapkan"
"Oke makasih, eh gue titip Ade ini ke ruang guru ya"
"Sama sama, oke".
"Ayo dek, ikutin kakak" kata kakak kelas perempuan.
Akupun mengangguk mengiyakan sambil membuntuti kakak kelas itu.
"Kita sudah sampai. Istirahat dulu disini kalau ada apa apa, kakak jaga di depan ko"
"Makasih banyak kak" ucapku sedikit ragu
"Sama sama". ucap kakak kelas perempuan sambil meninggalkanku sendirian
Di ruang guru.
Ruang ini begitu sepi, tak ada seorang pun yang ada di ruangan ini. Akupun mencoba duduk di tempat tidur yang sudah di sediakan. Apakah ini benar benar ruang guru? Ini sangat luas sekali, jendela pun ditutupi gardeng menambah suasana gelap di ruangan tersebut.
"Tak tak tak" terdengar suara langkah mendekati ke arahku, namun tidak ada siapa siapa.
"Tak tak tak" suara itu terdengar kembali.
Rasa kantuk terus menggangguku setelah berada di ruang guru tersebut. Rasanya ingin tidur dan terlelap untuk beristirahat sejenak.
"huafffff" Akupun menguap, mataku benar benar berat hanya untuk membuka karena rasa kantuk yang amat sangat berat.
Sore hari
Tak terasa hari semakin sore, namun kegiatan MOS belum selesai, karena terdengar banyak orang diluar sana yang tertawa terbahak bahak.
"tak tak tak" suara langkah kaki pun berbunyi. aku pun melihat tak ada orang, namun fokusku tertuju pada sesosok bayangan yang menggelantung di jendela ditutupi gardeng namun rambutnya begitu terurai panjang, lalu bayangan itu terlihat sedang memandangku di belakang gardeng, namun sesuatu mengganjal kakiku, ternyata rambut panjang yang terurai itu mengikat kedua kakiku. Akupun ingin berteriak dan merasa lemas seketika tak ada tenaga untuk berbicara, keringat dingin mulai mengalir deras, Akupun mencoba berdiri meyakinkan tubuh untuk berlari.
"Tak tak tak" suara langkah kaki terdengar jelas
"Ade siswa baru?" Akupun kaget sejadi jadinya,
"Iya Bu"
"Belum pulang? kamu demam?"
"Enggak Bu, tadi saya ketiduran disini"
"Kamu sendirian di ruang guru dari tadi?"
"Iya Bu"
"Yaampun, kalau tau ada orang ibu dari tadi bakalan kesini bawa gelas, untung ada ade siswa baru yang tadi nganter ibu, jadi ibu berani ke ruang guru. Semua orang gak pernah ada yang berani duduk di ruang guru sendirian untuk waktu yang lama, apalagi sepi. Nanti ibu bakalan kasih tau semua staf OSIS, gak boleh ada yang ninggalin siswa baru di ruang guru sendirian"
"Maaf bu, kenapa?"
"Gak apapa"
"Untung kamu gak kenapa kenapa. Tunggu Ibu telepon ketua OSIS dulu"
"hallo, cepat kesini"
tak tak tak.. suara langkah kaki yang banyak terdengar menuju ruang guru
terlihat dari kejauhan semua panik dan tergesa gesa.
"Dito, ibu sudah bilang jangan ninggalin siswa baru di ruang guru sendirian. kenapa kalian ninggalin dia?" guru tersebut memarahi sang ketua OSIS sambil menunjukku.
"Maaf Bu itu kelalaian kami. Bu, dari tadi kami sudah berkeliling mencari Ade ini, dan saya yakin Ade ini ada di ruang guru, tapi kami gak lihat."
"Ade ini dari tadi tidur disini" tambah Guru tersebut
"Maaf Bu, ini salah saya juga, karena menjaga di depan ruang guru, jadi mungkin Ade ini keluar saya gak lihat pas waktu itu". tambah salah satu staff osis
"Maaf kak, saya ketiduran. Dan saya belum kemana mana. Saya minta maaf kepada Ibu guru dan semua staf OSIS yang sudah mencari saya. Maafkan saya karena ngerepotin kalian" tambahku.
"Oke, masalahnya sudah kelar ya. Ibu maafin kalian semua, jangan sampai kejadian ini terulang kembali. dan ingat ini sudah sore, kalian semua harus segera pulang, hubungi orang tua kalian, karena pulang terlambat." ucap tegas guru tersebut.
"Baik Bu, terimakasih banyak" ucap serempak.
"Ibu pulang duluan ya, ibu bakalan titipin kalian ke Mbah Jono, untuk memastikan kalian pulang dengan selamat. Selamat sore"
"Sore Bu".
"Ayo kita keluar, kakak sudah bawa barang barang kamu di kelas"
"Makasih banyak kak" ucapku sambil menundukkan kepala.
"Ayo pulang"
"Mari"
Kamipun berjalan beriringan dengan canggung, seperti ada sesuatu yang ingin di sampaikan.
Akupun keluar dari ruang guru dan mendengar suara geraman laki laki
"Raaaauuuwwwr" seperti seorang laki laki dewasa yang sedang mengamuk.
"sret sret sret" suara kursi yang di geser terdengar jelas dan membuat ku semakin memejamkan mata dan langkahku terhenti.
"Kamu gak apapa" ucap Ketua OSIS sambil memegang tanganku dan membawaku keluar dari sekolah.
"Kita sudah sampai" ucapnya.
Akupun mencoba membuka mataku secara jelas dan membaca nametag seseorang yang membawaku keluar, 'Dito' oh itu namanya.
"Dit, Gua pulang duluan ya, udah ada yang jemput" ucap salah satu anggota OSIS.
"Oke hati hati" ucap Kak Dito
"Put, kamu dijemput"
"Iya Dit, itu mobil jemputan gue, duluan ya semuanya. Ayo Ris ikut aku"
"Oke boleh boleh, duluan ya semuanya. Tunggu Put"
Yang tersisa tinggal Kak Dito, aku dan staf osis yang sempat mengantarku tadi.
"Kamu pulang di jemput dek" kak Dito membuka suara.
"Iya kak" jawabku reflek.
"Sudah dihubungi orang yang mau jemput nya?"
"Iya kak, saya mau SMS dulu"
"Oke".
"De, dari tadi kamu beneran tidur di ruang guru?" ucap salah satu kakak kelas cewe.
"Iya kak" jawabku singkat.
"Kamu serius?" diapun bertanya sambil menegaskan.
"Cin, udah udah tenang biar gue jelasin. Mungkin ini salah paham" kak Dito pun berbicara dan menjelaskan semua dari awal.
"Jadi sebenarnya, hari ini adalah hari dimana Mos di pulangkan lebih cepat dari jadwal biasanya, karena kami kehilangan siswa baru yang di ruang guru. Cindy mau ngasih obat vitamin sama kamu De makanya dia stand bye di depan menunggu temen OSIS ngasih obatnya, setelah masuk ruang guru, dia gak nemuin kamu di ruang guru. Akhirnya kami memutuskan, semua staf OSIS buat nyariin kamu. Tapi tetep gak ketemu, satu jam kami keliling di sekitar sekolah ini. Kakak fikir kamu pulang duluan ke rumah, tapi barang barang kamu masih ada di kelas. Jadi setelah kegiatan dikelas masing masing selesai, kami memutuskan lagi untuk tidak ada kegiatan apa apa untuk hari ini, jadi semua siswa dipulangkan lebih cepat dari jadwal biasanya.
Oh ya setelah semua siswa baru di pulangkan, kami staf OSIS masih mencari kamu, sampai akhirnya, Bu Guru nelepon aku." ucap kak Dito
"Iya betul, sebenarnya masalah ini kami gak bilang ke Guru dulu, karena berfikiran kamu sudah pulang ke rumah duluan. Dan akhirnya gue bersyukur banget akhirnya ade ketemu di ruang guru" tambah ka Cindy
"Syukurlah gak kenapa napa" ucap kak Dito.
"Ya, gue bersyukur banget juga" ucap kak Cindy sampai memeluk ku .
"Teeeet" suara klakson mobil pun berbunyi
"Dit, gue duluan ya, de duluan ya. Gue udah ada yang jemput."
"Oke, hati hati". ucap kak Dito.
"Hati hati kak" tambahku.
"Nama kamu siapa de" ucap kak Dito
"Citra kak" jawabku
"Saya Dito" jawab kak Dito
"Apa ada hal aneh ketika kamu di ruang guru? atau setelah keluar dari sana?"
"Hmhh gak apapa kak, aku cuma sedikit pusing dan ngantuk jadi aku istirahat disana"
"Syukurlah"
"Itu mobil jemputan kamu De?
"Iya kak"
"Yaudah, hati hati ya pulangnya"
"Makasih banyak kak" ucapku sambil membungkuk sedikit.
Hari ini cukup melelahkan, apakah aku bermimpi? kepada siapa aku harus berbicara? dan Bagaimana aku menjelaskan nya? -Citra-
#pembawanamaasli (Ig)
#wattpad-becareful-pembawanama
#webnovel-ff-BECAREFUL