webnovel

Menyelamatkan S4/ Batu Ketiga?

Entah sudah berapa jam mereka menunggangi singa yang dimiliki oleh Marie ini. Yang pasti pemandangan yang mereka lihat kali ini bukan lagi hutan belantara.

Mereka sudah hampir sampai di tempat pusat penelitian Fa. Pusat penelitian Fa sendiri ada di dekat pantai dan dengan penjagaan yang tidak terlalu ekstrim. Yang ekstrim hanyalah apa yang diciptakan Fa

"berhenti" teriak Marie

Ketiga singa itu berhenti serempak

"kita bukan orang gila yang mencoba menerobos pusat penelitian seorang jenderal alien tanpa rencana bukan?" ucap Marie

Mereka semua terlihat berpikir

"aku punya sebuah kabar baik" ucap Jack yang membuat seluruh perhatian mengarah kepadanya

"apa itu?"

"sepertinya ada batu ketiga di sekitar sini" ucap Jack sambil menunjukan sebuah kertas andalannya

"gw gatau pasti dimana itu. Tapi itu dekat" ucap Jack

"jadi?" tanya Louis

"bisakah kita kembali ke rencana?" tanya Theo

"gw rasa lu terlalu egois te kalo lu maksa masuk kedalem" ucap Louis dengan nada sok bijak nya "so far yang gw liat, kekuatan Marie bukan untuk penyerangan. Melainkan untuk pertahanan dan penyembuhan" Louis diam sejenak membiarkan teman temannya mencerna perkataannya

"mungkin kalo Jack bisa mengaktifkan kekuatan dewa Helios sekarang kesempatan menang kita meningkat. Tapi lu tau lah kekuatan mereka berdua bertolak belakang" Ucap Louis

"so what?" ucap Theo dengan sedikit geram

"tenang te, apapun caranya kita pasti bakal nyelametin Moura. Tapi kita ga boleh gegabah" ucap Philipe

Theo terlihat kesal karena rencananya dibatalkan

Tapi Theo tak habis akal

"kita ambil voting aja, siapa yang setuju kita untuk mencari Moura dan siapa yang setuju untuk mencari batu sialan itu" tawar Theo

"lu gila te" ucap Jack

"I'll go with you te" ucap Marie

"Marie!!!!" ucap Philipe

"apapun yang terjadi Theo akan tetap pergi kesana" ucap Marie

Lalu Jace turun dari singa yang dikendarai oleh Marie dan membiarkan Theo menaiki singa itu

"kita akan cari batu itu secepatnya" ucap Philipe yang juga langsung turun dari singanya dan langsung mencari batu itu

Marie tersenyum "doakan kami beruntung"

Seketika singa Marie lompat dari tempatnya dan pergi secepat kilat menuju tempat yang sudah diberitau sebelumnya oleh Jace.

.......

Sekarang tersisa Jack, Philipe, Louis dan Jace

"dimana letak pasti batu itu Jack?" tanya Louis

"yang pasti masih dikawasan ini" jawab Jack "dan masih dalam radius 5 km dari sini"

"termasuk wilayah lautan?" tanya Philipe

"gw rasa gitu" ucap Jack

"Jace pastikan tidak ada alien dalam radius 5 km" ucap Philipe

Jace mengangguk "ada pos penjaga 10 km dari tempat Jace berdiri"

"ok itu ide bagus" ucap Philipe "sekarang kita berpencar"

Mereka berpencar berharap agar menemukan batu ketiga terzebut lebih cepat dan bisa sesegera mungkin menolong Marie dan Theo. Sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi

.....

"berapa jauh lagi?" tanya Theo

"tidak jauh kok" jawab Marie

Theo terlihat gelisah

Theo gelisah bukan karena Moura. Melainkan dia merasa bersalah membuat Marie mengikutinya

"menurutmu berapa kemungkinan kita memenangkan pertarungan nanti?" tanya Theo

"aku pikir dibawah 20%" jawab Marie

"kau mengetahui akan hal itu, tapi kau masih mau mengikutiku" ucap Theo

"Marie gatau. Aku hanya melakukan apa yang ingin aku lakukan" ucap Marie

"kita sudah dekat. Sebaiknya kau punya rencana" ucap Marie

Theo terlihat berpikir

Tapi

Pikirannya kosong

Dia tidak tau apa yang akan dilakukannya

.......

"batu itu tidak ada di daratan" ucap Louis

"laut?" tanya Philipe

Tanpa membuang banyak waktu Philipe langsung membuka bajunya dan melompat kedalam air disusul oleh Jack

"Jace lu ga mau ikutan?" tanya Louis

"aku rasa aku tidak bisa berenang" ucap Jace

Louis hanya tersenyum lalu melompat kedalam air

15 menit pencarian mereka tidak menemukan apapun

Lalu mereka memilih untuk naik kedaratan untuk sekedar istirahat.

"gw rasa mustahil nyari batu didalem aer" ucap Jack

"tidak ada yang mustahil tuan Jack" ucap Jace

"bisa ga gausa pake tuan Jack?" ucap Jack sedikit kesal

"baiklah" ucap Jace terdiam

"yuk cari lagi" ajak Louis

Mereka kembali ke dalam lautan untuk mencoba peruntungan mereka namun naas baru beberapa menit mereka masuk kedalam air, bencana alam bernama badai pun datang.

Mereka semua terombang ambing di dalam lautan tidak ada yang berhasil keluar dari dalam laut karena badai kali ini sepertinya cukup ganas

Jace tidak bisa berbuat apa apa, dia hanya dapat menganalisa kemungkinan mereka selamat

Dan Jace kesulitan menghitung kemungkinan mereka selamat karena terlalu banyak angka dibelakang 0 dan koma

......

Theo dan Marie sudah sampai di tempat penelitian Fa

"kau punya rencana?" tanya Marie

"belum"

"baiklah. Ayo kita bunuh diri" ucap Marie yang membuat singa yang mereka tunggangi melompat masuk melewati pager pembatas penjaga yang tidak terlalu tinggi

Marie menyimpan banyak kemampuannya untuk kemungkinan terburuk.

Marie diam sejenak dan terlihat memanggil singa yang lainnya untuk membuat kerusuhan

"aku tidak tahu dimana Moura berada, jadi aku lebih memilih untuk mengundangnya" ucap Marie kepada Theo

Benar saja Marie menurunkan 4 lagi singa dari langit dan total singa yang ada di pusat penelitian ini ada 5 dan siap untuk menghancurkan pusat penelitian ini.

Marie turun dari singanya dan lebih memilih untuk menunggu Moura dan mungkin saja Fa

Kelima singa milik Marie menghancurkan halaman depan dari pusat penelitian itu dan segera menghancurkan bangunan yang lainnya

Benar saja. Penjaga yang keluar tidak seperti yang sebelum sebelumnya. Penjaga yang keluar merupakan makhluk makhluk eksperimen dari Fa

Bentuknya sangat beragam dan sangat aneh tetapi mereka belum cukup kuat untuk menghadapi singa milik Marie

Akhirnya S4 terlihat melompat dari salah satu bangunan yang hampir hancur. ia melompat cukup tinggi dan mendarat hanya beberapa meter didepan Theo. Tanah sedikit berguncang ketika S4 mendarat dari lompatannya.

Masih seperti sebelumnya S4 masih telanjang dan tangannya terlihat seperti dilapisi besi

Tak lama Fa juga mendarat di dekat S4

S4 yang melihat tuannya ada di sekitarnya langsung menghampiri dan berlutut dihadapannya

Fa menyuruh S4 untuk berdiri dan mulai mencium bibir dari S4 secara ganas dan meraba tubuh dari S4

Theo yang melihat itu langsung panas dan langsung menembaki mereka dengan AK-47 yang ada ditangannya, tapi seperti ada medan magnet disekitar mereka yang mengakibatkan peluru itu tidak dapat menyentuh mereka. Peluru peluru itu tidak bisa menembus medan magnet yang berada di sekitar Fa dan S4. Peluru peluru yang tadi di tembakan hanya melayang beberapa saat dan jatuh ke tanah secara percuma.

Fa yang melihat hal itu hanya tersenyum dan malah melanjutkan perbuatan mesumnya kepada S4.

to be continued