Citra turun dari mobil nya yang telah Ia parkir di parkiran bengkel tempat Irham bekerja. Hari ini adalah hari special nya lelaki itu, umurnya genap 30 hari ini dan Ia datang untuk merayakan hari jadi lelaki itu.
Cheese cake mini dan 2 bungkus minuman boba Citra tenteng sambil masuk ke ruang bengkel Irham. Ini baru pertama kali bagi perempuan itu datang ke tempat kerja Irham dan merasa sangat asing.
Yang biasa nya Ia melihat gigi manusia, ruang klinik yang putih bersih dan jas putih melekat kemana-mana, lingkungan kerja Irham agaknya kebalikan nya. Para karyawan disini rata-rata memakai seragam berwarna hitam atau biru, dilengkapi dengan sepatu boots kerjanya dan bau slender otomatif yang begitu menyengat. Ya iya lah, nama nya juga bengkel.
"Misi mas, bisa bertemu dengan Kak Irham?" tanya Citra pada salah satu montir yang ada, lelaki berkulit putih dengan topi kebalik itu tersenyum lebar pada nya dan mempersilahkan Citra masuk ke kantor bengkel Irham.
"Teman nya bos ya mbak? Masuk aja." Kata lelaki ramah lalu mengetuk pintu ruangan yang tertulis tag di depan nya 'PRIVATE'. Setelah mendengar jawaban dari dalam ruangan tersebut, montir tersebut membukakan pintu ruang Irham dan mempersilahkan Citra masuk.
Citra disambut oleh foto 3 anak lelaki yang tersenyum lebar di satu bingaki foto besar di ruang tersebut. Tampak nya itu adalah foto Setiawan bersaudara itu.
Irham sedang memeriksa beberapa hal di atas meja nya, ada beberapa laporan tentang bisnis bengkelnya yang harus Ia periksa sebelum 2 hari lagi Ia akan mulai tour keliling pulau Jawa untuk mengecek bengkel sesuai jadwal bulanan.
"Happy birthday, Mas pacar !" seru Citra riang saat Irham menoleh kearah nya, Irham tidak menyangka kalau kekasih nya yang akan datang menyapa di bengkel, mengingat sudah 2 bulan ini mereka berhubungan, dokter gigi cantik itu paling ogah ke kantor nya.
Senyum di bibir Irham langsung tertarik lebar, perasaan bahagia sekaligus lega bisa mendapati pacar nya di ruangan nya hari ini bercampur aduk, apalagi wanita itu datang dengan menyorakkan selamat ulang tahun untuknya.
Meletakkan bingkisan yang Ia bawa di meja sofa, Citra mendekati Irham dan memberikan lelaki itu pelukan penuh hangatnya, "Selamat ulang tahun, Kak Irham. Semoga dimurahkan rezeki yang banyak dan halal, sehat selalu dan jadi pacar yang baik untuk aku." Ujar Citra panjang lebar dengan doa-doanya untuk Irham.
"Aamiin, makasih banyak Yang." Irham terlampau senang karena ulang tahun nya yang ke-30 dimeriahkan oleh kehadiran sang kekasih di sisi, harap-harap bisa menikah secepatnya sehingga di ulang tahun selanjutnya adalah orang yang sama bersamanya.
Kecupan hangat dan penuh cinta mendarat di kening Citra, "Kirain kamu nggak tahu aku ultah hari ini."
"Nggak mungkin dong." Sahut Citra, Ia menarik sang pacar untuk duduk di sofa dan membuka bingkisan yang Ia bawa.
"Ckk, kecil banget kue nya Yang." Cibir Irham saat melihat kue varian rasa kesukaan nya berukuran mini. Bagi Irham, cheese cake itu tidak cukup di makan kalau sedikit. Minimal satu Loyang ukuran besar lah.
"Dasar nggak tau terimakasih." Balas Citra mencibir Irham. Irham menarik pipi Citra gemas, "Iya, terimakasih mbak pacar."
Keduanya tersenyum lebar setelah nya.
"Hari ini, Kak Irham harus ajak aku jalan-jalan. Kita jarang banget kencan loh." Keluh Citra sambil memotong kue yang Ia bawa, "Kita masih pacaran kan?"
"Ngapain nanya gitu, Cantik?" Tanya Irham balik, "Ya masih lah, sembarangn lo." Tangan bebas Irham mengacak punca kepala Citra yang tertutup kerudung, "Kan bukan aku yang sibuk banget, kamu kan katanya lagi persiapan ikut ujian STR makanya nggak ada waktu buat jalan-jalan." Kata Irham membela diri, Citra memberi Ia sepotong kue dan mulai mengunyahnya.
Citra menatap sebal Irham, "Ya kan inisiatip lah apa kek, nyamperin kek ke rumah atau ke klinik." Protes Citra pada Irham.
Setelah malam futsal kemarin itu, Citra dan Irham memang sulit bertemu karena keduanya sibuk berkerja dan mengurus printilan karir nya. Irham sibuk dengan proyek buka cabang bengkel nya dan Citra sibuk dengan ujian STR nya.
"Ini aku lagi ultah loh Yang, jangan ngajak berantem dulu ya. Tunda dulu." Pinta Irham sambil meringis saat melihat wajah masam Citra.
Citra langsung mendatarkan wajah nya, "Siapa juga yang ngajak berantem." Balas Citra sewot.
"Iya cantik, iya." Ujar Irham mengalah, Ia mengambil satu minuman boba yang di bawa Citra lalu menyeruputnya, "Jadi mau kemana hari ini Cantik? aku temanin seharian."
"Janji?" tanya Citra sumringah. Anggukan kepala Irham sebagai jawabanya membuat dokter cantik itu berteriak senang.
"Tapi, aku mau nanya sesuatu nih, lagi moment juga." Kata Irham serius sambil menggenggam tangan Citra dan mengelusnya pelan.
"Apa kak?"
Irham menarik nafas kuat dan menghembuskan nya gusar, menatap Citra tepat di matanya dan bertanya dengan penuh keyakinan, "Mau nggak menikah sama aku?"
[***]