"Memangnya kau yakin restoran-restoran yang kau kunjungi itu memiliki dapur yang higienis?" balas Skylar.
Namun alih-alih balas mendebat, Ian memicingkan matanya curiga. "Apa ini? Kenapa kau bicara seolah-olah sering makan di tempat yang tidak higienis? Kau sering jajan di pinggir jalan, ya?"
"Jajan? Yang benar saja." Apabila 'jajan' yang dimaksud Ian bukan jajan makanan, mungkin memang benar, walaupun dia sudah tak pernah lagi mampir ke tempat itu sejak ada Alexa di tempatnya. "Kenapa pula kau langsung menyimpulkan aku suka jajan makanan di pinggir jalan? Sempit sekali pikiranmu."
"Kesannya tidak masuk akal. Kau sendiri juga biasanya makan makanan yang dimasakkan koki restoran, bisa-bisa kau mengomeliku gara-gara sering makan di restoran mewah," ujar Ian dengan nada menggerutu. Dia lantas membuka pintu mobil dan bersiap turun, namun gerakannya berhenti seolah menyadari sesuatu. Pintunya pun ditutup lagi, dan dia memiringkan tubuhnya menghadap pada Skylar.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com