"Lagi-lagi kau seperti itu, Chef Isaac. Kalau kau diam terus, nanti keduluan orang lain," tambah Kate lagi, kini secara terang-terangan menggoda Isaac.
Sayangnya, sama seperti sebelumnya, Isaac tak menunjukkan ekspresi apapun, malah ada raut bingung. Pada akhirnya, pemuda itu hanya mengedikkan bahu, mengabaikan orang-orang di sana yang mulai menggodanya. Meski diam-diam, dia melirik ke arah Alexa yang sedang mengobrol dengan koki lain.
Pemuda itu pun menepuk tangannya beberapa kali, mengalihkan perhatian semua orang menuju dirinya. "Sudah, sudah. Sekarang hampir makan malam dan kita harus siap-siap."
"Ah, saya akan mencuci piringnya dulu, kalau begitu." Alexa yang tersadar akibat suara tepukan tangan Isaac, segera mengambil piring yang sudah kosong, lantas mencucinya di wastafel.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com