Pecahan tembok, alat-alat konstruksi dll itu mengarah pada Randika dan Inggrid yang menggantung di udara. Bahkan sudah ada pecahan tembok yang siap menghancurkan kepala mereka berdua.
Gawat!
Randika mengerutkan dahinya. Pada saat yang sama, sabuk yang terikat pada pegangan kursi itu mulai lepas karena getaran dari ledakannya. Mendadak, kedua orang ini meluncur turun kembali.
"Ah tidak!"
Pada saat ini, Inggrid kembali menutup matanya dan memeluk erat Randika.
Sialan, kenapa momen romantisnya ini selalu terganggu?
Beda dengan Inggrid, Randika masih berwajah tenang. Bagaimanapun juga, mereka hanya menggelantung 3 lantai dari bawah. Bagi Randika, ketinggian seperti ini bukanlah sebuah masalah. Siapa dirinya? Dia adalah Ares salah satu dari 12 Dewa Olimpus! Melompat dari lantai 10 bukanlah masalah, namun melompat dari lantai 20 sambil menyelamatkan orang, itu baru sebuah masalah besar.
"Sayang, berhentilah berteriak." Kata Randika dengan santai.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com