Pada akhirnya, Randika berhasil mencatat rekor baru yaitu 9500. Kalau saja bukan karena campur tangan seorang staff, rekor itu pasti jauh lebih tinggi lagi. Jika rekor poin ini terlalu tinggi, maka orang-orang tidak akan tertarik untuk memainkan permainan ini. Skor yang dikiranya mampu dijangkau oleh orang-orang juga merupakan strategi pemasaran.
Dan pada saat yang sama, para staff setuju untuk memberikan kompensasi pada Randika berupa poin power card bernilai 500 ribu.
Hadiah seperti ini tidak disangka-sangka oleh Randika. Tetapi karena sudah kelelahan gara-gara dari tadi terus melempar, dia tidak berniat menghabiskan uang digital itu hari ini.
Setelah mendapatkan hadiahnya, Randika menghampiri Hannah dan Stella sambil tersenyum.
"Mungkin kak Randika jago bermain basket, jadi kemenangan itu tidak dihitung! Kita selesaikan pertarungan kita di permainan yang lain!" Hannah langsung menyeret Randika ke permainan yang lain.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com