Rentetan pisau yang terlempar itu benar-benar padat. Serangannya ini benar-benar tidak bercela, apalagi Leo juga ikut menerjang maju.
Jelas bahwa lawannya harus menghentikan laju pisau-pisau itu terlebih dahulu. Dan ketika lawannya sibuk menghindari dan menangkis, Leo akan mencari titik buta untuk menyerangnya.
Namun, Randika hanya berdiri diam sambil menjulurkan tangan kanannya. Lalu dia tampak sedang mengayunkan tangannya seakan-akan sedang memandu paduan suara. Setelah itu, seluruh pisau tersebut tergeletak di tanah.
Pada saat ini, tangan kanan Randika bergerak secepat kilat dan berusaha menangkap pergelangan tangan Leo.
Meskipun terkejut, Leo berhasil menghindari tangkapan itu dengan melompat sedikit ke belakang. Namun, inilah momen yang ditunggu Randika. Dengan cepat sebuah pukulan melayang ke dada Leo dan membuatnya terpental jauh ke tembok.
Pertarungan ini berakhir dengan cepat, bahkan tidak sampai 5 detik sejak Leo bergerak duluan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com