Ah! Kok istrinya ini bisa tahu modus yang dilakukannya?
"Benar, eh maksudku bukan! Bisa-bisanya kau berkata seperti itu? Aku hanya sedang menjelaskan saja bagaimana mengoleskan tabir surya yang benar pada kedua perempuan ini. Tidak ada maksud lainnya! Bukankah kita perlu membagi ilmu pada sesama?" Kata Randika sambil terbata-bata dan muka yang panik.
Inggrid mendengus dingin. Tanpa berkata apa-apa, dia pergi meninggalkan Randika begitu saja. Randika yang melihat hal itu menjadi panik.
"Ah maaf, aku harus pergi. Lain kali kita bisa berbicara lebih leluasa." Setelah pamit pada 2 perempuan cantik itu, Randika mengejar Inggrid.
"Ah sayang sekali kamu Nadine, orang itu sudah punya pasangan. Kau benar-benar terlambat." Perempuan yang di sebelah kiri tertawa.
"Siapa memangnya mau sama orang itu? Bukannya kamu sendiri yang mukanya mengharapkan laki-laki itu?" Nadine tidak mau kalah.
Keduanya lalu tertawa lebar.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com