Pengakuan Cinta Sang Kompetitor

Alvin mengajak Vero datang ke barnya. Pria itu ingin mentraktir Vero minum setelah semua masalah Vero berakhir.

Sekalipun sudah pernah ke bar milik Alvin, Vero tetap tidak nyaman dengan tempat itu. Ia melihat banyak sekali pelayan pria kekar bertelanjang dada mondar-mandir mengantar pesanan.

"Kamu gak berniat mengganti para pelayanmu?" Vero menyerngitkan dahi.

"Enggak dong, Ver. Tanpa pelayan-pelayan machoku itu aku bisa kehilangan pelanggan," jawab Alvin sambil memberikan gelas berisi vodka pada Vero. "Para pelangganku kan kebanyakan wanita. Mereka suka banget sama pelayan-pelayanku yang tampan."

"Kenapa gak sekalian aja kamu bikin gay bar? Pelangganmu pasti lebih banyak," celetuk Vero.

Alvin. "…."

"Pasti banyak cowok yang pengen ngeliat pelayan-pelayan tampanmu bertelanjang dada," Vero sungguh-sungguh dengan perkataannya.

"Sejujurnya aku punya pengalaman buruk dengan gay bar," cerita Alvin.

"Oh ya?" Vero mendadak tertarik dengan cerita Alvin.