Kirana berjalan santai menuju bangsal anak-anak. Dia sudah berjanji pada Mita untuk membantu memeriksa kondisi kesehatan pasien anak di sana.
Tiba-tiba suara Yudhistira muncul. "Kiranaaa."
Kirana menoleh. Sahabatnya itu tengah berlari kecil ke arahnya.
"Kenapa, Yudhis?"
"Aku cuman mau memberi tahu kalau Bu Arin bakal keluar dari rumah sakit," Yudhistira memberi tahu.
"Oh ya? Kok cepet banget."
Yudhistira berjalan di sebelah Kirana. "Ingatannya belum pulih. Kita gak pernah tahu kapan ingatan Bu Arin akan kembali. Jadi kepolisian mau membawa Bu Arin ke tempat yang aman."
Kirana baru tahu kalau polisi punya pemikiran seperti itu untuk menjaga keamanan Bu Arin. Mungkin mereka takut kehilangan saksi kasus pembunuhan yang penting.
"Kira-kira Bu Arin mau dipindahin kemana?"
"Entahlah. Inspektur Bima gak bilang apa-apa sih. Tapi aku menduga ke rumah di daerah pegunungan. Mungkin udara yang segar mampu membuat ingatan Bu Arin segera pulih."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com