Yasmin berjalan keluar dari rumah kontrakannya. Ia ingin membeli bahan makanan untuk stok di rumah. Meski baru pertama kali menginjakan kaki di Jakarta, Yasmin tidak takut dan memilih pergi sendiri tanpa ditemani Win. Dia sudah terbiasa mandiri sejak menjadi TKI di Taiwan. Dia juga tidak ingin merepotkan Win yang sudah membantunya mencari pekerjaan.
Jakarta sangat berbeda dengan kampung halamannya. Tempat itu begitu ramai dan hidup. Yasmin merasa dirinya hanya sebuah debu di tempat yang luas.
Sebenarnya ada hal yang mengganjal di hati Yasmin. Ia ingin sekali mengenal Win lebih dalam mengingat mereka sudah terpisah selama 10 tahun. Sayangnya pria itu seolah menutup diri darinya.
Sampai sekarang Yasmin tidak tahu Win tinggal dan bekerja dimana. Pria itu membangun sebuah tembok tak kasat mata diantara mereka berdua.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com