webnovel

Chapter 37

Tubuh Mu Feng terus di tempa oleh tekanan yang ada di sekitar tubuhnya berada, setiap lima menit selalu terlihat robekan yang muncul di permukaan kulitnya karena tubuh Mu Feng yang sekarang belum cukup kuat untuk menahan tekanan yang ada di kedalaman satu mil terlalu lama. Tapi semua robekan yang ada di permukaan tubuhnya langsung Mu Feng sembuhkan dengan energi kehidupan miliknya.

Alasan Mu Feng berani menggunakan metode ini meskipun sudah mengetahui betapa berbahayanya metode yang dia pakai adalah energi kehidupan yang dimilikinya sangatlah kuat, jadi dia hanya perlu menahan rasa sakitnya saja tanpa perlu mengkhawatirkan luka yang ada di tubuhnya.

Mu Feng terus berlatih tanpa menyadari sudah berapa lama dia berlatih sampai setelah sepuluh jam dia berlatih, Mu Feng menghentikan latihannya.

'Sepertinya aku terlalu bersemangat saat berlatih sampai lupa waktu' Alasan Mu Feng menghentikan latihannya, dia merasakan ada orang mendekati kamarnya yang berasal dari energi yang dia tinggalkan sebelum dia pergi dari kamarnya.

'Saatnya pulang' Tubuh Mu Feng lalu menggunakan teknik Ground Movement untuk kembali ke permukaan tanah. Tubuhnya lalu muncul di tempat yang sama sebelum Mu Feng menenggelamkan tubuhnya.

Mu Feng langsung bergegas untuk kembali ke rumahnya menggunakan Wind Step. Ayah Mu Feng mengetuk pintu kamar Mu Feng "Mu Feng apa kamu sudah bangun? " tapi tidak ada suara sama sekali.

"Tumben sekali dia tidak bangun pagi... biasanya jam segini sudah bangun dia" Kata Ayah Mu Feng.

Ayah Mu Feng lalu mengetuk kembali pintu Kamar Mu Feng "Mu Feng cepat bangun... ibumu sudah menyiapkan makanan untukmu" kata ayah Mu Feng.

Tapi kali ini terdengar jawaban dari dalam kamar Mu Feng "Tunggu sebentar ayah" Mu Feng lalu membuka pintu kamarnya dan menemui ayahnya.

"Baguslah kamu sudah bangun... ayo cepat kita makan di bawah" Kata ayah Mu Feng, mereka berdua lalu berjalan menuju ruang makan dan saat sampai di sana, Mu Feng langsung duduk dan makan makanan yang sudah dimasak oleh ibunya.

Setelah selesai makan dan berbincang, Mu Feng dan Mu Fan keluar dari rumah dengan Black dan White karena kedua orang tuanya pergi menghadiri rapat dengan beberapa petinggi klan.

"Aku lupa kalau aku masih belum memberi kalian hadiah" Mu Feng lalu mengeluarkan dua buah Pil berwarna merah dari cincin penyimpanannya.

"Ini hadiahku untuk kalian" Mu Feng lalu melempar satu Pil untuk Black dan satunya untuk White. Setelah memakan Pil yang diberikan oleh Mu Feng, Black dan White langsung terlihat mengantuk dan pergi kembali ke dalam rumah untuk tidur. Hewan Iblis biasanya mencerna hasil buruannya sambil tertidur, oleh karena itu Black dan White langsung pergi tidur untuk menyerap energi dari Pil yang Mu Feng berikan.

"Pil apa yang anda berikan pada mereka berdua pemimpin muda? " Tanya Mu Fan setelah melihat Black dan White langsung pergi untuk tidur.

"Pil yang aku berikan itu bisa memurnikan darah mereka dan meningkatkan kekuatan mereka"

"Mereka mungkin akan tertidur lebih dari satu minggu" Kata Mu Feng dengan tenang.

"Satu minggu? " Mu Fan terkejut mendengar perkataan Mu Feng.

"Benar... mereka akan tertidur selama satu minggu... tapi saat mereka kultivasi mereka akan langsung memasuki ranah Core Formation dan kekuatan mereka akan lebih kuat dari hewan iblis di tingkat yang sama" kata Mu Feng.

"Pil seperti itu ada di dunia ini?! " Mu Fan tersentak setelah mendengar penjelasan Mu Feng.

"Pil seperti itu ada... ngomong-ngomong kapan kamu pergi berlatih" Kata Mu Feng.

"Saya baru mau pergi... apa anda tidak ikut? " Tanya Mu Fan.

"Tidak... aku akan tinggal di sini untuk hari ini... besok baru aku akan ke sana" Kata Mu Feng dengan tenang lalu memegang pundak Mu Fan dan menyalurkan energinya untuk menutup seluruh meridian milik Mu Fan.

Setelah semua meridiannya disegel oleh Mu Feng, Mu Fan lalu pamit pada Mu Feng dan pergi ke pagoda untuk menyelesaikan latihannya hari ini.

Mu Feng lalu berjalan ke bawah pohon yang ada di halaman belakang dan duduk di bawahnya "Hasil latihan malam tadi sama seperti hasil aku latihan satu bulan terakhir dengan metode gelang pemberat" Kata Mu Feng sambil memperhatikan keadaan tubuhnya yang sekarang.

"Tubuhku sekarang sudah bisa melawan kultivator di ranah Core Formation lapisan pertama tanpa menggunakan energi milikku sama sekali..."

"Tapi ditambah dengan pengalamanku di kehidupan sebelumnya dan ingatan Kaisar Dewa Absolut... aku bisa menang melawan Kultivator di lapisan keempat Core Formation dengan mudah..."

"Dan jika aku memaksa tubuhku sampai ke batas maksimal... aku bisa menang melawan kultivator di lapisan kelima Core Formation" Kata Mu Feng dengan tenang.

Setelah memeriksa keadaan tubuhnya, Mu Feng tidak kembali latihan ataupun menyerap energi dari gabungan sepuluh Inti Api Surgawi, Dia memilih untuk bermeditasi saja karena dalam satu bulan terakhir dia sudah berlatih tanpa henti jadi dia sekarang memilih untuk beristirahat sambil memulihkan kelelahan mentalnya. Setelah bermeditasi lebih dari enam jam, Mu Feng lalu membuka matanya karena merasakan ada orang yang mendekati tempatnya.

Saat Mu Feng membuka mata, dia melihat Mu Fan yang berlari lambat ke arahnya dengan nafas terengah-engah karena kelelahan dan langsung tumbang saat sampai di depan Mu Feng.

Karena Mu Feng tidak ikut latihan jadi latihan Mu Fan sedikit di rubah, dan dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama sama seperti latihan yang sering dia lakukan sedangkan bagian kedua adalah berlari kembali ke rumah dari pagoda.

Mu Feng lalu meletakkan tangannya di kepala Mu Fan untuk menyembuhkannya dan melepas segel yang ada di seluruh meridiannya, setelah sembuh Mu Feng lalu memberikannya botol cairan obat yang sama seperti yang Mu Fan minum kemarin.

"Aku mau berkeliling desa... mau ikut? " Tanya Mu Feng.

"Berkeliling desa? Baiklah saya akan ikut" Kata Mu Fan.

Mereka berdua lalu berjalan santai mengelilingi desa, sepanjang jalan Mu Feng dan Mu Fan selalu disapa oleh warga desa, meskipun banyak anak-anak seumuran Mu Feng tapi Mu Feng sama sekali tidak akrab dengan mereka karena Mu Feng selalu pergi latihan dan umur Mu Feng yang sebenarnya sudah puluhan ribu tahun membuatnya sulit berteman dengan anak seumuran dengannya di kehidupan yang sekarang.

Tapi anak-anak yang ada di desa semuanya mengenal Mu Feng karena berita Mu Feng telah menembus ranah Body Tempering lapisan ketiga dengan umurnya yang baru empat tahun, membuat dirinya dijadikan sebagai idola oleh beberapa anak seumurannya dan banyak warga desa yang ingin memperkenalkan putri mereka pada Mu Feng untuk berharap putri mereka bisa menarik perhatian Mu Feng. Tapi Mu Feng menolak semua tawaran dari warga desa.

Mu Feng sangat menikmati suasana tenang yang ada di desa karena di kehidupannya yang dulu Mu Feng selalu terlibat dalam pertempuran dan membuatnya memiliki waktu yang sangat sedikit untuk bersantai seperti sekarang.

Saat Mu Feng berjalan, mereka berdua di sapa oleh sepasang suami istri yang sudah lanjut usia "Mu Feng, tumben sekali kamu berkeliling desa" Kata lelaki tua sambil tersenyum dan membawa lima keranjang yang berisi buah di pundaknya.

"Aku baru ada waktu santai setelah berlatih kek" Kata Mu Feng sambil tersenyum.

"Kamu makin kesini semakin mirip dengan Mu Chen ayahmu tapi matamu itu sangat mirip dengan ibumu" Kata wanita tua yang duduk di kursi dekat dengan buah dagangannya.

"Terima kasih Nek" Kata Mu Feng sambil tersenyum.

Mereka berdua berasal di generasi yang sama dengan kakek Mu Feng dan pernah jadi tetua klan tapi sekarang mereka memilih untuk pensiun karena umur mereka yang sudah tua, itu juga alasan mereka bisa memanggil Mu Feng dan kedua orang tuanya dengan nama asli mereka. Mereka berdualah yang menggantikan sosok kakek dan nenek asli Mu Feng yang telah menghilang puluhan tahun yang lalu.

"Aku juga berpikir seperti itu setelah melihat wajahmu secara teliti" Kata lelaki tua sambil mengeluarkan barang dagangannya dari ruang penyimpanan samping rumahnya.

Tapi saat lelaki tua itu keluar dari ruang penyimpanan sambil membawa empat keranjang buah, kakinya terkilir karena tidak sadar ada lubang di tanah "Bruk" Keranjang buah yang dia bawa dipundaknya jatuh semua ke tanah dan buah yang ada di dalamnya berserakan di tanah.

"Apa kamu tidak apa? " Kata istrinya datang menghampiri suaminya yang terjatuh.

"Kakek apa kamu tidak apa?" Kata Mu Feng menghampiri lelaki tua itu.

"Aku tidak apa... Cuma kaki kananku terkilir... aku terlalu asik ngobrol jadi tidak melihat lubang ini lagi Haha" Jawab lelaki tua sambil tertawa.

"Kamu itu sebaiknya berhati-hati... kita kan sudah tua jadi tubuh kita tidak seperti dulu lagi" Istrinya mengingatkan suaminya karena dulu luka yang dulunya hanya perlu satu minggu untuk sembuh, sekarang bahkan setelah sebulan lukanya masih tidak sembuh-sembuh karena umur mereka yang sudah tua membuat tubuh mereka menjadi lemah.

"Aku tahu Haha" Jawab Lelaki tua sambil tertawa.

"Kamu bilang kamu akan berhati-hati, tapi kamu malah tambah sering terluka sekarang karena tidak hati-hati" Kata Wanita tua yang marah karena suaminya yang selalu ceroboh meskipun sudah diingatkan.

"Ayolah jangan memarahiku di depan Mu Feng seperti ini" Kata lelaki tua.

"Memangnya kenapa kalau di depan dia? Mu Feng kamu perlu ingat untuk tetap berhati-hati saat melakukan sesuatu... jangan mengikuti dia" Kata Wanita tua pada Mu Feng sambil menunjuk Suaminya.

Mu Feng hanya bisa tersenyum melihat percakapan suami istri di depannya karena dia sudah terbiasa melihatnya, meskipun mereka berdua terlihat tidak akur tapi keduanya sebenarnya saling menyayangi satu sama lain tapi hanya cara mereka melakukannya seperti itu.

"Kakek bisa aku lihat kakimu sebentar? " Tanya Mu Feng.

Lelaki tua itu mengangguk pada Mu Feng, Mu Feng menyentuh kaki lelaki tua yang sekarang terlihat sedikit biru akibat terkilir. Mu Feng lalu menyalurkan energi kehidupan miliknya ke seluruh tubuh lelaki tua, luka yang ada di kakinya perlahan sembuh.

"Kakiku sembuh dan tidak sakit lagi! " Kata lelaki tua dengan sangat gembira.

"Apa yang kamu lakukan sampai bisa membuat kakiku sembuh Mu Feng? " Tanya lelaki tua.

"Ini adalah salah satu teknik yang aku pelajari dari leluhur" Jawab Mu Feng dengan suara pelan.

Hampir semua warga desa tidak mengetahui keberadaan Zhao Fan yang disebut sebagai leluhur di atas pagoda, yang mengetahui keberadaan leluhur Cuma orang-orang penting di klan saja. Lelaki tua dan wanita tua ini juga termasuk dalam sedikit orang yang mengetahui keberadaan Zhao Fan di pagoda karena mereka pernah menjadi tetua di klan.

Semua warga desa mengira kalau Mu Feng dilatih oleh ayahnya sampai bisa seperti sekarang, dan alasan Mu Feng selalu keluar desa adalah karena tempat latihan Mu Feng dengan ayahnya ada diluar desa.

Selama Mu Feng berada di pagoda untuk berlatih, Ayahnya sering berpura-pura keluar desa agar warga desa mengira kalau dia pergi untuk mengecek keadaan Mu Feng saat latihan, padahal itu semua hanya dilakukan untuk mengecoh perhatian warga desa dan melindungi rahasia sang leluhur.

Itu juga alasan kenapa semua petinggi klan tidak berani berbuat macam-macam dan tidak pernah terjadi perebutan kekuasaan diantara petinggi Klan, karena saat mereka dipilih sebagai tetua atau orang yang memiliki kekuasaan, mereka harus terlebih dahulu bertemu secara langsung dengan Zhao Fan yang bertujuan untuk membuat mereka semua tidak berpikir untuk berbuat onar karena ada sosok Zhao Fan yang selalu mengawasi mereka dan akan menghukum mereka jika melanggar aturan.

"Benarkah? Sepertinya leluhur kita memang orang yang sangat kuat sampai bisa mengajarimu teknik seperti ini" Kata Wanita tua dengan suara pelan setelah mendengar perkataan Mu Feng.

Setelah luka yang ada di kaki lelaki tua sudah sembuh, Mu Feng masih tidak menarik energi kehidupannya 'Sepertinya kakek juga mengalami beberapa cedera di tubuhnya yang masih belum sembuh' Mu Feng merasakan ada beberapa cedera yang ada di tubuh lelaki tua.

'Lebih baik aku sembuhkan semuanya sekarang... anggap saja ini hadiah karena selalu baik padaku dari pertama aku lahir' Mu Feng lalu menyalurkan energi kehidupan yang lebih kuat ke seluruh tubuh lelaki tua.

Lelaki tua merasa hangat dan sangat nyaman di seluruh tubuhnya, dia juga merasakan cedera yang ada ditubuhnya perlahan pulih.

Setelah lima menit, Mu Feng akhirnya menarik energi kehidupannya "Bagaimana tubuhmu kek? " Tanya Mu Feng sambil tersenyum.

Lelaki tua itu langsung berdiri dengan semangat Lelaki tua itu lalu melompat-lompat di tempat dengan wajah yang sangat gembira "Berhenti melompat seperti itu! Kamu nanti cedera lagi!" Wanita tua itu memarahi suaminya karena menggerakkan tubuhnya dengan terlalu bersemangat yang membuatnya khawatir kalau suaminya mengalami cedera lagi.

"Tenang saja istriku... tubuhku sekarang terasa seperti lebih muda dua puluh tahun! " Jawab Lelaki tua dengan sangat bersemangat.

"Jangan berbohong... itu mustahil terjadi" Kata Wanita tua yang masih tidak mempercayai Suaminya.

"Tenang saja nek... yang dikatakan kakek itu benar" Kata Mu Feng untuk menenangkan wanita tua.

"Apa hal itu bisa terjadi? " Tanya Wanita tua pada Mu Feng dengan wajah penasaran.

"Aku bisa melakukannya nek... kalau nenek mau aku bisa juga melakukannya pada tubuh nenek" Kata Mu Feng dengan tenang.

"Apa aku juga bisa? " Tanya Wanita tua dengan sangat gembira.

"Aku hanya perlu memegang tangan kanan nenek" Kata Mu Feng.

Wanita tua itu langsung mengulurkan tangannya tanpa berkata apa pun lagi. Mu Feng lalu menyentuh tangan wanita tua dan mulai menyalurkan energi kehidupannya.

Hanya perlu waktu kurang dari tiga menit untuk memulihkan tubuh wanita tua karena dia tidak memiliki banyak cedera di tubuhnya.

"Bagaimana nek? " Tanya Mu Feng sambil menarik energi kehidupannya dan melepaskan tangan wanita tua.

"Ini benar-benar terjadi! " kata Wanita tua dengan sangat gembira merasakan tubuhnya yang dua puluh tahun lebih muda.

Mereka berempat lalu melanjutkan mengobrol kurang lebih satu jam baru Mu Feng memutuskan untuk pergi "Sepertinya aku harus pergi sekarang " Kata Mu Feng sambil tersenyum.

"Benarkah? Padahal aku masih mau bicara dengan kamu dan Mu Fan" Kata Wanita tua.

"Aku takut kalau ibu menungguku terlalu lama" Kata Mu Feng.

"Baiklah kalau begitu... tapi sebelum pulang bawa buah ini dan sampaikan salam kami berdua pada kedua orang tuamu" Kata lelaki tua sambil mengangkat satu keranjang penuh berisi buah.

Mu Feng lalu memasukkan keranjang buah ke dalam cincin penyimpanannya "Terima kasih kek... nanti aku datang lagi kesini dengan ayah dan ibu juga" Kata Mu Feng sambil tersenyum.

"Aku pergi" Mu Feng lalu pergi dan berjalan pulang.

"Hati-hati" Kata Wanita tua pada Mu Feng sambil melambaikan tangannya.

Mu Feng hanya mengangguk 'Sekarang mereka berdua bisa beraktivitas seperti biasa dan umur mereka sekarang sudah bertambah dan bisa hidup lima puluh tahun lagi'

Siguiente capítulo