Hari-hari terus berjalan seperti biasanya, Kenzo mulai bekerja seperti biasanya. Sedang Alona, mulai terbiasa dengan segala aktivitas di rumah sebagai menantu. Sang ibu dan sang nenek mulai merasa suasana di rumah sudah kembali normal setelah melihat Kenzo dan sang menantu, mulai saling menyapa meski belum sedekat dan seakrab dulu.
Tiba di tempat kerja, Kenzo di sambut oleh banyak godaan dari rekan-rekan kerjanya. Pandu langsung saja menghampiri Kenzo yang tentu saja untuk mengerjainya dan menggodanya.
"Bagaimana? apakah sudah berhasil mencetak goal?" goda Pandu pada Kenzo.
"Sialan! Lu pikir main bola?" balas Kenzo dengan wajah bersemu merah.
"Hahaha… Apakah aku harus mengucapkannya dengan detail?"
"Akh, sudahlah. menyebalkan!" Kenzo semakin tersipu malu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com