Dewa terlihat gelisah, sambil beberapa kali melihat ke arah pintu masuk, tentu saja dia sedang menunggu Jihan dan sahabatnya sebagai tunangan Jihan.
"Kau terlihat cemas, Sayang..." ledek Alona.
Dewa pun mendesis, berusaha menahan kekesalannya. "Ayolah, Alona... Jangan terus menggodaku."
Alona acuh, dan membuang muka dari hadapan Dewa. Sesaat kemudian, datang sepasang kekasih yang datang dari arah pintu masuk.
"Hai..." panggil Dewa segera melambaikan tangannya, dia bersikap santai dan biasa saja meski Jihan kini tampak sumringah melihat Dewa melambaikan tangannya.
Lantas Alona menoleh ke arah dimana Dewa melambaikan tangannya. Dia pun sontak saja terkejut bukan main saat menatap wajah Jihan yang merupakan sahabatnya saat duduk di bangku SMA.
Alona beranjak berdiri, setelah Jihan kini berada di depannya. Begitupun dengan Jihan yang tampak terkejut dengan mata melotot melihat Alona berdiri di depannya.
"A-lona?"
"Jihan? Kau..."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com