Sepanjang perjalanan, Kenzo terus menebar senyuman sendiri. Meski sejak tadi Pandu terus mengajaknya bicara, namun pikiran dan hati Kenzo seakan masih tertinggal bersama Adinda saat ini.
"Ken!" panggil Pandu sehingga Kenzo segera tersadar dari lamunannya.
"Ya, ya ya… Ada apa? Kenapa kau berteriak?" jawab Kenzo setengah mengomel.
"Apa kau tidur?" tanya Pandu berbalik mengomelinya.
Seketika Pandu dan Kenzo jadi akrab dan seperti seorang kakak pada adiknya. Mereka saling menyalahkan dan meledek sera kini saling berteriak konyol melempar ledekan masing-masing.
Sesaat kemudian mereka sampai di rumah Kenzo, segera Kenzo turun dari motor Pandu dan masih dengan tawa yang renyah dengan segala obrolan konyol sejak tadi.
"Pandu, mampir dulu!" ajak Kenzo kemudian.
"Emh, aku harus segera pulang ke rumah. Cintaku pasti sudah menungguku untuk menelponnya sampai dia tertidur."
"Tsk, lagi dan lagi kau menggodaku."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com