"Tapi ... Aku benar-benar tidak akan tega". Celetuk rekannya yang masih tidak bisa menerima kenyataan itu.
"Apa kalian lupa, apa yang menjadi tujuan kita, kita adalah wanita terpilih di kota ini, jangan sampai mempermalukan diri kita sendiri!". Tegasnya lagi.
Mendengar itu, mereka pun sedikit menunduk ketika mengingat bagaimana perjuangan keras yang telah dilalui hingga bisa sampai tahap itu dengan usia yang relatif muda.
"Aku tahu perasaan kalian, saran ku jika kalian masih ragu untuk memukul wajah tampannya, kalian bisa membayangkan dia adalah pria yang suka mempermainkan wanita, setidaknya dengan cara itu kalian akan sedikit terbebas dari belenggu wajah tampannya". Ketua itu memberikan beberapa saran kepada anggotanya.
Dia tahu akan sangat sulit untuk mengirim pukulan kepada sosok idaman setiap wanita, tapi bagaimana pun sempurnanya seseorang jika suka memainkan hati, maka kesempurnaan itu akan lenyap dengan sendirinya, itulah yang di harapkan oleh sang ketua.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com