webnovel

Great Venom Worm Ingrid

Ryan melihat mereka tidak ada yang angkat tangan hanya dirinya sendiri terdiam. Kemudian Lily berbicara, "Ryan, kurasa Rika benar... Kalau kita serang sekarang setidaknya kerusakan terbesar akan didapat oleh Rika. Bar pengalamannya sudah 97%, kalau dia mati disini kerusakan yang kita terima sangat besar." Ryan bergedik mendengar kata kata Lily, dan membayangkan bagaimana jika mereka berempat mati dan pengalaman kembali ke 0% gara gara kecerobohannya? Dia pun akhirnya menyerah dengan badannya yang melemas sambil melangkah menjauh.

Rika yang melihat Ryan menyerah tersenyum kembali dan merangkul dia untuk menghiburnya, "Tenang aja yan... saat kita berada dipuncak nanti, tidak ada lagi guild yang akan mengganggumu buat bermain main sama monster." Fico juga ikut menghibur Ryan.

Lily juga mengatakan sesuatu yang membuat mereka tambah bersemangat. "Saat kakak menyamai levelnya dengan kita, aku yakin guild seperti itu tidak ada dimatanya."

"Hoo! Iya tuh! Benar! Kakak pastinya menyusul kita bahkan melewati kita dalam beberapa bulan." Jawab Fico sambil bersemangat, Rika juga tidak sabar membayangkan ditolong seperti tuan putri oleh Dirn.

"Tapi... Kakak baru mulai main kan? Dia juga sebelumnya belum pernah main game..." Kata Ryan merusak suasana yang lainnya, terutama Lily.

"Kakak tuh hebat! Ryan nggak ingat waktu kakak ngehajar orang orang berperut sampah sialan itu yang ngebuat Rika hampir diperkosa!?" Jawab Fico dengan tegas, Rika yang mendengar merasa malu sekaligus muram, mengingat kejadian itu.

"Nggak ada hubungannya dengan permainan, lagi pula waktu itu si kakak ngebawa tongkat baseball," Tepis Ryan atas jawaban Fico.

"Lagi pula kakak belum pernah main permainan seperti ini, mungkin baka–Whoa!"

Saat Lily sedang berbicara tiba tiba ruangan dan lantai disekitar bergetar membuat dia hilang keseimbangan. Rika melihat stalagmit mulai berjatuhan didekat Lily dan langsung menarik Lily untuk menghindar. Ryan dan Fico juga berlarian menghindari stalagmit yang jatuh.

Ryan memeriksa sumber getaran yang berasal dari bawah dan teriak, "SEMUA MENGHINDAR!"

Rika, Lily, dan Fico langsung melompat menjauh dan melihat lantai ditempat mereka tadi tiba tiba meledak dan debu berterbangan dimana mana membuat pandangan mereka kurang jelas.

Ryan melihat sosok yang berada disana, itu terlihat seperti cacing raksasa. Dia melihat cacing itu membuka mulutnya yang penuh dengan gigi runcing, diujung gigi tersebut terlihat warna hitam kecil. Sebelum Ryan bisa melihat lebih jelas lagi Rika menariknya dan berteriak, "Jangan diam! Lari keluar!"

Mereka langsung lari keluar dengan Ryan yang masih diseret sama Rika. Rika tidak ingin melepaskan Ryan, karena dia tau kalau Ryan dibiarin, ia bakal memperhatikan dengan cermat makhluk itu tidak peduli nyawanya terancam atau tidak, asalkan dia tau makhluk seperti apa yang ada didepannya.

Ryan yang diseret pun tidak sadar dan masih memperhatikan cacing didepannya, kemudian keterampilan pasifnya aktif.

[ Keterampilan Nature Creature Identification Berhasil Dipicu ]

[ Great Venom Worm - Ingrid ( Lv. 319 )

Merupakan salah satu dari hewan purba, atau bisa dibilang nenek moyang dari ular berbisa. Mereka hidup dibawah tanah. Ukuran mereka mulai dari 30 meter hingga 100 meter. Habitatnya berada di Pegunungan Kika.

Ingrid merupakan salah satu cacing raksasa berbisa yang melakukan penjelajahan dengan panjang 70meter lebih. Terakhir kali muncul ditambang yang berada di Kerajaan Kloridum.

( Disarankan Untuk Menghindari Bisanya! ) ]

Ryan tercengang melihat informasi cacing didepannya dan langsung memberi tahu Rika, "Rika! Lari lebih cepat! Cacing sialan ini berlevel 300 lebih!"

Rika mulai meneteskan keringat dibelakang punggungnya mendengar informasi yang dikatakan Ryan. Lily dan Fico yang juga mendengarnya merasa bulu kuduk mereka semakin naik, "Bagaimana bisa pemain sekarang membunuhnya! Ini monster acara! A***ng! Developer sialan!" Rika mengutuk para tim pengembang yang tidak bersalah.

Beberapa detik setelah Rika mengatakan itu, cacing tersebut sudah membuang kabut beracun yang membuat dinding disekitar meleleh.

Fico meneguk air liurnya saking gugup dan kesehatannya mulai berkurang 3% perdetik. Rika juga mulai terkena dan hanya bisa pasrah. Lily tidak cukup beruntung karena mereka tidak terlalu memperhatikan statistik pertahanan dan resistensi terhadap racun mereka.

Sedangkan untuk Ryan dia dapat bertahan lebih lama karena traitnya memberi beberapa resistensi terhadap racun. Dia melihat tubuh kawan kawannya yang tergeletak akibat dirinya yang egois ingin membunuh bos. Dia perlahan berjalan kemayat yang perlahan menghilang dan mengambil barang barang mereka yang dijatuhkan sebagai salah satu hukuman buat pemain yang mati.

Ryan memandangi cacing itu yang masuk kembali kedalam tanah. Dia kemudian tersenyum pahit melihat pemandangan didepannya yang hancur berantakan, lorong yang sebelumnya cukup teratur sekarang berantakan. Ryan berteriak didalam ruangan itu dan mengutuk cacing tersebut, "Lain kali aku bakal mengulitimu cacing sialan!" Dan tubuh Ryan pun mati lemas, pesan sistem terdengar.

[ Anda Telah Mati, Selama 24 Jam Tidak Bisa Login Kembali ]

***

"Yah begitulah ceritanya." Ryan menjawab, dia tiba tiba datang kerumah Dirn saat dipertengahan cerita, karena itu mereka dapat mendengar detailnya.

Lily memukul belakang kepalanya, "Lain kali, sebelum bertindak lebih baik kita berdiskusi ditempat yang aman." Lily membuang nafas lelah dengan tingkah laku Ryan.

Fico menyemangati Ryan yang muram kembali, "Nggak apa apa kok yan! Lain kali kita buka lap penelitian buat membedah makhluk seperti itu!" Ryan tersenyum kembali dan mengangguk bersemangat. Rika dan Lily yang melihat respon mereka berdua menepuk kepala mereka sendiri sambil menggelengkan kepalanya.

Dirn tersenyum melihat mereka bercanda gurau, saling mendukung, saling menasehati juga. Sekali lagi dia perhatiin, mereka semakin berkembang. Inilah persahabatan yang selalu ingin dia lihat. Mengingat kembali waktu pertama kali Dirn masih mengenal mereka, mereka punya keanehan masing masing.

Ryan yang tampak seperti seorang pendiam dan sangat menyukai membedah hewan seperti katak, burung, ikan, sampai serangga. Melihat dia yang senang saat membedah dan menyatukan bagian bagian lainnya Dirn berpikir anak ini akan jadi psikopat.

Anak ini juga selalu membuat orang kesal dengan mulutnya yang sering mengatakan bagian menjijikkan dari bagian hewan yang dia bedah, terutama Lily yang sering dibuatnya kesal dengan kata katanya itu.

Fico dulu sering dibuli karena pendek dan bodoh. Selalu digangguin teman temannya karena dia mempunyai prinsip menolong yang lemah dari yang kuat.

Pernah ketika dia dibawah pengawasan, saat itu Dirn melihat seorang gadis cantik yang lebih tua darinya dipukul pacarnya.

Fico mengambil batu dan melempar kekepala laki-laki itu, tidak seperti anak lainnya yang langsung lari, sipendek ini terlalu berani dan menghantamkan kepalanya ke perut si laki-laki itu. Dia mundur selangkah dan langsung menendang kemaluannya, nasib si laki-laki itupun pingsan dijalan.

Perempuan itu merasa melihat pahlawan cilik dan menunduk dan hendak bertanya, tapi Fico langsung lari. Setiap kali Fico melihat perempuan cantik dia akan selalu lari, kecuali dia kenal perempuan itu.

Untuk si Lily, dia dulu bisa dibilang kutu buku parah, tidak seperti sekarang yang cantik jelita. Mengapa dibilang kutu buku parah? Dia nggak modis, ramput dikepang sembarangan, selalu memeluk buku bukunya saat dijalan, mengenakan rok panjang.

Tapi saat dia mengenal Rika. Lily mulai berubah dan semakin tampak seperti namanya yang memiliki makna keindahan dan kesucian. Untungnya dia tidak mengikuti sifat Rika yang suka menggoda lada waktu itu, memang benar dengan makna kesucian dinamanya.

Untuk Rika, dulu saat Dirn bertemu dia, gadis ini sering ngegodain orang. Dikenal sebagai bunga sekolah padahal masih muda. Di dunia ini nampaknya semakin banyak pedophile, tapi memang benar sekarang dia makin cantik. Terutama dibagian itu yang tumbuh dengan luar biasa.

Gadis ini dulu karena sering ngegodain akhirnya ada yang kehilangan akal dan diculik dibawah kegedung olahraga disekolahnya dulu. Lily saat itu membeli minuman dan melihat Rika diculik, Lily langsung lari kerumah Dirn sambil menangis dan menjelaskan.

Dirn melihat lokasi di hpnya dan melacak hp Rika. Dirn selalu cemas karena gadis ini selalu ngegodain orang dan yakin suatu hari akan datang kejadian seperti ini terjadi.

Dirn mengambil tongkat baseball dan mendatangi lokasi itu, untung masih sempat karena mereka rupanya bukan satu, tapi sekelompok pria berduit yang tergoda sama gadis kecil. Sekali lagi Dirn berpikir, pedophile didunia ini semakin banyak.

Dirn melihat Rika yang hampir ditelanjangi langsung pergi memukuli para bajingan itu tanpa berkedip dengan emosi acuh tak acuh. Gara gara gadis ini, Dirn perlu berurusan banyak keluarga utama dikota ini.

Sekarang gadis itu udah berubah, dia tidak menggoda tapi banyak yang menggoda dia. Meski akhirnya dia jadi tomboy dan ganas terhadap pria yang macam macam dengannya. Dikantong celananya, atau dibaju, dimana pun tubuhnya terdapat minimal cutter buat ngejaga diri.

"Bantu aku kak! Lily! Lepasin! jangan tarik rambut aku!!!" Teriak Ryan sambil menuju ke Dirn meminta pertolongan.

"Jangan kau pikir kakak bisa ngehentikan aku dasar sialan!" Tepis Lily sambil menarik rambut Ryan kesudut dinding.

Rika dan Fico menonton mereka berdua dengan santai sambil memakan Popcorn yang dibawa Ryan saat datang. Hingga bertaruh beberapa uang.

"Taruhan 100.000 kalau Ryan bakal mengigit Lily." Rika berkata dan Fico membalas, "Kalau begitu Fico 100.000 kalau Lily bakal gigit kepala Ryan."

Dirn tersenyum bahagia melihat mereka dan bergumam lagi, 'yah, aku lupa, makna bunga Lily ada banyak dan mereka berdua taruhan nggak ngajak aku!'

"Kakak pasang 200.000, Ryan pasti membuat Lily malu dan ditampar Lily."

Tepat saat Dirn mengatakan itu, Ryan menarik rok Lily dan terdengar suara sobek.

"Ry–ry-yan... KURANG AJAR!"

PLAK–!

"ARGHHHHH!!!"

~~~~~

Skill Info:

[ Nature Creature Identification

Jenis: Pasif

Peringkat: Super Rare

Keahlian: Menengah

Merupakan keterampilan yang diberikan kepada pemburu yang memiliki keingintahuan terhadap seluruh makhluk hidup.

* Setelah memperhatikan makhluk hidup dalam jangka waktu tertentu, anda dapat mengetahui informasi tentang makhluk hidup tersebut. ]

Siguiente capítulo