Dahinya mengkerut - terlihat jelas dari wajahnya bahwa ia berusaha mencerna kalimat itu. Terlebih kata 'selamanya' di bagian akhir tadi sangat tidak pantas berada di sana.
"Ya, aku tau kau harus kembali. Tapi bisa sesekali mengunjungiku... kami, 'kan?"
Pertanyaan Tasia membuat bibir Hadyan menyunggingkan senyuman suram, bukan menandakan sebuah kebahagiaan. "Aku kira kau akan paham maksud dari 'Tidak akan kembali lagi',"
"Kenapa? Apakah melanggar aturan? Bukankah kau pangeran yang bebas melakukan apapun? Kau berkuasa, 'kan?" Cecarnya.
"Melainkan karena aku adalah pangeran. Itu adalah sumpah yang aku buat sebelum memutuskan untuk tinggal di dunia manusia. Syarat yang mau tidak mau harus aku terima agar bisa menyerupai makhluk sempurna dan tinggal di dunia mereka dalam kurun waktu yang lama. Aku adalah pangeran yang terikat dengan sumpahku sendiri,"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com