webnovel

Chapter 7: Beta Test!! (5)

-killer [dugvis]-

Aku muncul pada sebuah hutan, lebih tepatnya chi region adalah hutan yang sangat luas yang terdapat berbagai suku didalamnya. Aku tidak tau apa ini adalah bagian tengah atau bagian pinggir chi region, yang jelas seluruh chi region terdiri dari hutan serta pegunungan. Tempat ini memiliki tingkat kesulitan tertinggi, orang yang tidak memiliki kemampuan bela diri di dunia nyata tidak di sarankan untuk datang ke tempat ini. Dan hal tersebut tidaklah berlebihan, tampat ini benar-benar berbahaya.

Sesaat aku muncul, aku disambut oleh 3 ekor serigala. Serigala itu mengeliarkan lidah api dari mulutnya. Ukurannya agak sedikit lebih kecil dari serigala di dunia nyata, tapi jelas mereka lebih berbahaya. Hufft, Aku tidak memiliki kemewahan untuk mengecek status barku.

Ketiga serigala itu langsung menerjang ke arahku. Aku yang seorang player profesional serta seorang pemegang sabuk hitam karate di dunia dapat bereaksi pada serangan mereka. Mereka cukup gesit tapi aku masih dapat mengikuti gerakan mereka. Ketika salah satu serigala akan menerkamku, aku menghindar pada detik-detik terakhir lalu langsung meninjunya, serigala itu terhempas tapi demage yang dihasilkan sangat kecil. Yah aku masih level 0 lagian itu hal yang wajar.

Aku tidak bisa santai sama sekali, serigala kedua sudah siap menerkamku. Kali ini aku maju dan mencoba menangkap leger serigala itu. Karena mereka cukup kecil, mereka harus melompat ketika mau menerkamku. Dengan dorongan yang dihasilkan ketika melompat, dia jelas tidak dapat berpindah arah lagi, aku dapat dengan mudah menangkap leher serigala itu dan langsung melompat mundur karena serigala ketiga sudah melompat dan bersiap menerkamku. Aku mencoba mematahkan leher dari serigala kedua dengan harapan instan death dapat di picu.

Pertaruhanku tidak mengecewakan aku. Leher serigala itu patah dan serigala itu langsung mati. Dalam game ini tingkat kenyataannya cukup tinggi jadi menyebabkan instan death pada lawan dapat dilakukan, tentu saja melakukan hal itu pada sesuatu yang memiliki perbedaan level yang jauh sangat tidak mungkin. Aku merasakan kekuatan memenuhi diriku namun kekuatan itu tidak memperkuatku sama sekali. Aku pasti level up tapi karena aku tidak mengalokasikan poin statku, aku belum bertambah kuat. Yah mau bagaimana lagi aku tidak punya kemewahan untuk hal itu.

Aku langsung melepaskan serigala yang ada ditanganku dan menerjang ke arah serigala ketiga. Saat ini serigala ketiga masih sedikit melayang di aras tanah. Sama seperti serigala-serigala lainnya, dia tidak dapat melakukan apa-apa lagi dan hanya dapat menunggu apa yang akan aku lakukan padanya.

Karena dia terlalu rendah, aku tidak dapat menangkapnya dengan tangan oleh sebab itu aku menendangnya. Serigala itu terhempas cukup jauh tapi demage yang dihasilkan tidak seberapa. Aku memang harus meningkatkan statku jika tidak ingin terlibat pertarunga panjang dengan mereka. Lagi pula aku tidak yakin aku dapat menangkap dan mematahkan leher mereka lagi. Serigala pertama dan serigala ketiga tidak mengulang kesalahan yang sama. Serigala pertama sudah kembali tapi tidak langsung menerjangku lagi. Dia menunggu serigala ketiga, ketiga serigala ketiga datang, mereka masih mengamatiku.

Aku juga tidak dapat berbuat banyak, aku tidak dapat berbalik dan lari karena pasti aku akan mati di terkam. Aku juga tidak dapat maju menerjang karena itu yang dia inginkan. Makanya aku hanya bisa saling menatap dengan dia sampai serigala ketiga datang.

Sebenarnya aku tidak hanya diam saja, aku mengalokasikan statku sekaligus mengecek status barku. Aku langsung naik ke level 5, ketika player sudah sampai level 5 mereka dapat memilih jenis energi yang akan mereka pakai. Aku memilih chi, ditempat ini sangat kaya dengan chi, memilih energi lain jelas adalah kebodohan. Lagi pula setiap player dapat mempelajari energi yang lain. Yah mempelajari bukan memilih lagi. Artinya setelah energi pertama dipilih, seseorang harus mempelajari energi lain secara manual. Aku tidak mengerti maksud dari hal ini. Tapi nantinya aku pasti akan mengerti.

Selain memilih energi, aku mengalokasikan stat poinku yang ada. Aku meningkatkan kekuatan serta kecepatanku. Aku tidak membutuhkam stat lainnya saat ini. Saling menatap kami teruskan sampai sekitaran beberapa menit sebelum kami menerima gangguan. Gangguan itu datang dari pilar cahaya yang muncul di belakang kedua serigala. Pilar cahaya itu adalah player yang baru muncul.

Player tersebut sempat terkejut lalu langsung bersiap untuk bertempur. Dari ancang-ancangnya, dia sepertinya menggunakan bela diri tinju. Dia menatapku lalu dia berkata

"Aku ambil yang kiri." Dia langsung maju melesat setelah mengatakan itu. Aku tidak mau kalah dan langsung menerjang ke arah serigala yang satu lagi. Kedua serigala itu pahan akan situasi mereka dan langsung menerjang kearah kami. Serigala ketiga menerjang kedepan kearahku, serigala kedua menerjang ke arah player yang baru muncul.

Serigala ketiga membuka mulutnya lalu menembakkan api. Aku terkejut tapi aku langsung menghindari serangannya. Aku langsung melesat lalu melompat kearahnya sambil mengangkat kaki kiriku. Aku berniat untuk menginjak dia, beruntungnya aku, serigala itu belum mengadari bahwa serangannya tidak kena. Aku berhasil menginjal dia tepat dikepala!

[Critcal demage]

Serigala itu belum mati namun sudah sekarat. Aku sekali lagi mengangkat kakiku dan menginjak dia untuk ke dua kalinya. Serigala itupun mati lalu aku naik level. Kali ini aku hanya naik 2 level. Aku kini level 7, aku melihat kearah player yang tadi.

Dia masih bertarung, dia sedikit membungkukan tubuhnya dan terus menerus meninju serigala ketika dia cukup dekat. Serigala itu terhempas lalu kembali menerjang hanya untuk disambut oleh tinju lagi.

Terhempas! menerjang! tertinju!Terhempas! menerjang! tertinju!Tunjunya cepat dan kuat, sekalipun demage yang dihasilkan tidak seberapa, dia berhasil membunuh serigala itu dengan mencicil demagenya!! Akhirnya ini berakhir. Sepertinya dia juga naik level, aku penasaran energi apa yang dia ambil.

"Aku Twister, kamu?" dia tiba-tiba mengenalkan namanya. "Aku killer" jawabku. Kami terdiam, suasananya cukup canggung. "Gimana kalo kita party-an? Lebih aman dari pada berjalan sendirian bukan hahaha." Yah memang benar sih, tapi aku harap jika aku berjalan dengan seorang perempuansih. "Baiklah, ayo kita cari suku terdekat terlebih dahulu. Kita perlu memperoleh profesi serta skill." Jawabku pada dia, kamipun pergi dari situ, tentu setelah mengambil semua hal berharga dari serigal seperti kulit, cakar serta taringnya. Aku baru sadar jika player baru akan mendapatkan perlengkapan awal dan salah satunya adalah pisau, kenapa aku malah bertarung dengan tangan kosong.

****

"Player ini hebat. Sistem tandai player ini."

(Baik Tuan Lych)

Lych kagum pada killer, killer mampu mengalahkan serigala api yang levelnya 15 ketika dia masih level 0. Lebih parah lagi serigala itu tidak sendiri tapi bertiga. Memang dia dibantu lagi oleh player lain tapi dia menumbangkan 2 serigala seorang diri dan bertahan dari serangan ketiga serigala itu. Dia mempunyai reflex yang sangat baik. Lych menandai oara player yang memiliki talenta khusus sekalipun talentanya cukup konyol.

(Tuan Lych, player itu mati lagi, ini sudah yang ke sembilan hari ini. Apa perlu ditandai juga?)

"..." Lych terdiam. Kenapa bisa ada orang yang cukup tolol untuk mati berkali-kali bahkan lebih bodohnya lagi dia mati dengan cara konyol. Apa-apaan nama karakternya wiseman tapi kelakuannya bertolak belakang sama sekali. Kenapa dia begitu konyol untuk berkali-kali karena hal sepele. Pikiran-pikiran begitu terngiang-ngiang pada kepala Lych.

"Jika terjadi lagi, jika dia mati sekali lagi, aku akan memberi titel spesial buat dia. Untuk sekarang tingkatkan penalti kematian untuknya agar inti jiwanya tidak menerima kerusakan."

(Baik Tuan Lych.)

Siguiente capítulo