Dirumah sakit rupanya Dirga di pindah ke ruang perawatan, karna sudah lebih stabil dan telah melawati masa kritisnya. Namun sayang ia masih belum sadar hanya saja alat bantu pernapasan pada mulutnya sudah di lepas dan hanya menggunakan selang oksigen pada hidungnya saja.
"Om gimana keadaan Dirga?" Ucap Amanda yang bertemu Adinata di lorong ruang perawatan. "Aku tadi ke ICU katanya Dirga sudah dipindah? Benarkah?"
"Ya. Tadi pagi dokter sudah memindahkannya keruang perawatan. Nak Manda mau melihatnya?"
Amanda mengangguk dengan antusias. Ia ingin mengetahui kondisi Dirga saat ini. Mereka pun berjalan menuju ruangan dimana kini Dirga terbaring.
Amanda mendekat duduk dibangku kecil di samping tempat tidur matanya mengamati keadaan Dirga yang lemah masih terpejam.
"Dirga.. ini aku Amanda. Cepatlah sadar!! Banyak yang menantikanmu disini.." suara Amanda bergetar melihat pemuda yang biasa energik itu kini bahkan tak menjawab kalimatnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com