Ketika dia sampai di dalam dimensi, pria itu sudah ada di sana. Eros sudah menunggunya sembari duduk di tepi danau. Tidak ada ekspresi khusus yang ditampilkan di wajahnya.
Dengan cepat Namara berlari dan menjatuhkan dirinya di pangkuan Eros. Dia menatap wajah tampan itu dan segera mencium bibirnya dengan lembut. Ah, betapa dia merindukannya.
"Tunggu dulu," ucap Eros setelah Namara menciumnya.
"Kenapa kau menutup wajahmu?"
Namara menjadi cemberut. Dia tidak berani menunjukkan wajahnya pada Eros atau Divine Charm akan membuat pria itu tidak terkendali. Bagaimana jika Eros jatuh berlutut padanya dan memujanya seperti Dewi? Atau bagaimana jika Eros mendorong tubuhnya dan menekan Namara dengan penuh gairah?
Kedua kemungkinan itu tidak ada yang baik. Semuanya menakutkan bagi Namara. Jadi, lebih baik dia menutup wajahnya saja.
"Itu … sesuatu yang tidak terduga sudah terjadi. Tuan, aku merasa ini sedikit sulit bahkan untuk kita."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com