Setelah meninggalkan daerah danau Nthopis itu, Namara menghentikan langkahnya. Dia merasa sangat lelah. Ini sudah hampir fajar dan dia perlu beristirahat. Jika dia pergi menaiki kuda Pygpala, itu akan lebih baik.
"Huh ...." Namara menghela napasnya. "Aku benar-benar tidak bisa melupakan kuda Pygpala itu. Bagaimanapun juga aku membawa kuda milik tuan. Bagaimana jika dia marah?"
Dia terlihat cukup cemas. Mungkin Eros sudah memperlakukannya dengan baik. Namun, tetap saja kadang-kadang dia masih merasa takut.
"Nona, kita beristirahat saja di sini sambil menunggu mereka datang," ucap Lyco sambil melihat ke sekeliling. Saat ini mereka berada di tepi hutan. Kelihatannya itu tidak terlalu berbahaya.
"Menunggu mereka datang? Siapa yang ku maksud?" tanya Namara dengan bingung.
Gallos menertawakan pertanyaan Namara. "Apa kau tidak tahu? Kuda Pygpala itu tahu tuannya dengan sangat baik. Mereka bisa pergi mencari tuannya jika memang mau."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com