Perasaan Eros dipenuhi dengan keterkejutan. Dia menatap wanita tua itu dengan perasaan yang rumit. "Jadi, kau mengenal ibuku?"
Wanita tua itu menatap Eros dengan penuh antusias. "Kau benar-benar putra Irhea?"
Eros mengangguk. "Ya. Aku putra satu-satunya sebelum dia benar-benar lenyap."
"Lenyap? Apa maksudmu?" Wanita itu langsung mengerutkan kening. Tampak sekali ada keterkejutan dan kebingungan dalam sorot matanya.
"Ibuku dikabarkan meninggal sejak kelahiranku," jelas Eros. "Meskipun tidak ada mayat yang ditemukan, dia telah ditetapkan meninggal oleh ayahku."
Kening wanita itu semakin berkerut. Kemudian dia berbalik menatap ke luar jendela. Selama beberapa saat dia hanya terdiam sambil memikirkn beberapa hal.
"Berapa umurmu sekarang?" tanya wanita itu.
"Lebih dari 300 tahun."
"Ternyata itu sudah lama. Pantas saja aku tidak pernah lagi melihatnya. Kupikir dia menjadi sombong setelah menikah."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com